Tujuan kehidupan memanglah sebuah misteri yang masih abstrak, yang jawabannya bisa ditahui oleh masing-masing individu. Tujuan hidup adalah apa yang anda rencanakan dan kerjakan pada hari ini, esok, pekan, hingga beberapa tahun kedepan. Tujuan hidup satu individu dengan individu lainya pasti akan berbeda, sebab tujuan hidup merupakan proses menetapkan identitas diri masing-masing. Maka, amatlah penting bagi seseorang untuk mengenali diri sendiri.Â
Konon, jika kita mampu mengenal diri, kita telah mulai mengenal yang Menciptakan Diri. Man 'arafa nafsahu faqad 'arafa rabbahu. Mengenal diri adalah upaya untuk mengenal Tuhan. Demikianlah, semua perjalanan rasa akan bermuara pada Sang Pencipta Rasa.
Halaman 3
Mengenali diri baik secara dhohiriyah maupun bahtiniyah perlu interaksi kepada dirinya sendiri, baik mengenali karakter, kelemahan maupun kemampuan. Sejatinya diri kita bukanlah suatu hal yang bisa dibedah dengan pedang ataupun teori psikologi. Banyak diantara kita yang secara dhohir terlihat baik, namun secara batin belum tentu bahkan sama sekali tidak baik. Maka dari itu, diri pada manusia yang sesungguhnya adalah yang disebut sebagai "nafs" yang memiliki makna "jiwa". Jiwa yang dimaksud sebagai diri manusia yang sejati adalah jiwa yang bersih dari penyakit hati, terbebas dari hawa nafsu, dan perkara yang bersifat duniawi. Kondisi jiwa yang yang seperti inilah yang bisa melihat kembali tentang siapa dirinya, apa tujuan dia diciptakan dan apa tugas yang telah diamanahkan oleh sang pencipta.Â
Buku Sang Cipta Rasa, merupakan salah satu bacaan ringan yang bisa membawa kita untuk menggali diri dan mengenal sang cipta rasa. Kita akan diajak penulis untuk memahami hikmah dalam kisah perjalanan hidup yang pernah dialaminya. Mulai dari bagaimana cara kita untuk mengenali diri sendiri, menghargai diri, dan bermanfaat untuk orang lain. Â setiap kehidupan pasti punya kisah pelik yang pernah dilalui sebagai motivasi untuk maju ke depan.Â
Kedua, kita akan diajak berpikir dewasa. Dimana pada masa ini perspektif seseorang sangatlah beragam, mengambil tindakan secara bijak adalah kunci untuk mengokohkan iman kita kepada sang pencipta. Karena Allah-lah yang mengatur skenario kehidupan. Yakinlah, setiap ada satu kegagalan, Allah sudah menyiapkan kebaikan yang berlipat ganda untuk masa yang akan datang.
Ketiga, kita akan disuguhi dengan kisah hidup penulis untuk membangun  rumah prinsip pada diri individu. Menitik beratkan pada tujuan hidup untuk bekerja dengan sungguh-sungguh dan ikhlas dalam mengabdikan diri sendiri dan orang lain. Berfokus pada perkembangan diri, bukan untuk menjatuhkan orang lain.Â
Selanjutnya, kita akan diajak penulis untuk selalu pasrah dan berserah kepada sang pencipta. Hidup tidak melulu tentang keluh kesah saja, ada kalanya Allah akan mengatur kehidupan kita lebih baik dari sebelumnya dengan cara menguji seseorang dengan kesedihan, keresahan, kebahagiaan, dan lain sebagainya. Maka bersabarlah dan pasrahkan semua kepadanya. Â Pastikan bahwa semua yang kita lakukan hanyalah semata-mata untuk Allah dan semua akan dikembalikan kepada Allah pula.Â
Banyak ilmu dan hikmah yang bisa kita petik dari buku setebal 270 halaman ini. Segudang inspirasi bagi para pembaca untuk mengenal dan berbenah diri serta mensyukuri atas nikmat yang telah dianugrahkan oleh sang cipta rasa. Buku ini sangat penting untuk melihat tingkat kualitas diri kita. Â Dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami dan dihiasi dengan beragam ilustrasi yang menarik, sehingga tidak membosankan ketika membacanya.Â
Judul : Sang Cipta RasaÂ
Penulis : Fahd Pahdepie
Editor: Triana Rahmawati
Ilustrator: Agung Pamukti
Jenis Buku : Pengembangan Diri
Penerbit : Republika Penerbit
Tahun Terbit : 2023
Jumlah Halaman : 270 halaman
Dimensi Buku : 13,5 x 20,5 cm
Harga : Rp. 120.000
ISBN : 9786232791848
Edisi : Softcover
Peresensi: Muhamad KhozinÂ
Akun Instagram: Elmubarok89
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H