Mohon tunggu...
Lia Monica Octaviana Saragi
Lia Monica Octaviana Saragi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pecandu pelukan siapa?

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Tuli Teriakan dan Bisikan Itu

21 Oktober 2013   11:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:14 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau seharusnya bahagia
Dengan atau tanpaku
Tapi semesta meniadakanmu
Lalu rasa menghadirkanmu
Bagaimana aku harus memilih
Ada atau tiada
Ego ku berkata mengharuskan mu ada
Mereka berkata mengenyahkanmu

Mega menghitam
Semilir angin
Dedaunan berdansa
Petir beradu
Meneriakkan "jangan datang lagi"
Sedetik kemudian
Membisikkan "mohon datang lagi"
Aku tuli teriakan itu
Aku tuli bisikan itu
Aku dengar hanya "kau kekasih terbaik"
Entah teriakan siapa
Entah bisikan siapa

Tiba-tiba mereka tertawa,
Tertawa lebar
Mereka sangka ini lelucon gila
Gila yang tak beralasan
Ada apa dengan mereka?
Atau ada apa dengan aku, kau, kita?

Ah!
Tak ada artinya kau bubuhkan tanda tanya itu
Tak ada artinya kau letak rasa penasaranmu
Biarkan jiwa-jiwa itu enyah
Mengunyah tawa lepas
Biarkan jiwa-jiwa itu enyah
Mengunyah pertanyaan

Tetaplah tinggal di sini
Di sini
Di rumah mu
Rumah mu dinding hatiku
Sudah ku persiapkan
Pintu untuk mu akan terbuka lebar
Barangkali kau akan kembali lagi dan lagi, kekasih...



Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun