Mohon tunggu...
Ridwan Mohtar El
Ridwan Mohtar El Mohon Tunggu... Administrasi - Pejalan Renta

Simply

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kematian yang Aku Gembirakan

11 Juli 2018   16:53 Diperbarui: 12 Juli 2018   14:09 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan bila pintu hatimu adalah gerbang kematian
aku akan lebih dulu menjemput datangnya malaikat maut,
sebelum tibanya. Sembari berharap ia menjadikanku abu abadi
yang mati terbakar oleh bara dalam debarmu

Kematianku, kematian tanpa kesedihan
takkan ada taburan lily ataupun nyanyian lara
juga takkan ada doa teranjak dari jendela kamarku

Kematian ini, kematian yang aku gembirakan
semarak bunga api kupentaskan menandai jejak peraduanku
diiringi tetabuhan ; diselingi penjamuan
dan aku tertandas dalam keranda asing yang kunamai cinta

Kematian ini, kematian yang aku gembirakan
pada hilir-mudik udara yang mengairi bulan dan matahari
hendak aku kalungkan kalimat-kalimat syukur
serta syair-syair pujian sebagai lambang pengaminan

Aku ingin lelap. Selamanya lelap
melebur dalam ragamu dan menjadi belulang di sekujur waktumu
bahkan pada ruang terpencil di jiwamu, aku ingin merenik
kering dan lenyap di sana

Dalam semuamu aku ingin mati
di hatimu aku ingin menjadi debar,
di nadimu aku ingin menjadi denyut,
dan di jantungmu aku ingin menjadi degup

Pasti. Sebab jika berbicara perihal cinta
jelas aku ingin mati
di hatimu pusaraku

Ruang Penghabisan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun