Mohon tunggu...
Ridwan Mohtar El
Ridwan Mohtar El Mohon Tunggu... Administrasi - Pejalan Renta

Simply

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negriku Bukan Negeri Tandingan

9 Desember 2014   09:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:43 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tatkala nafas ini meluap dari kesucian rahim

Seluruh inderaku bersorak dilumuri kebanggaan

Aku bangga terlahir dari tanah ini

Aku bangga sebagai putra leluhur bangsa

Di negeriku yang suci ini,

Tak ada parlemen tandingan

Di negeriku yang damai ini,

Tak ada pula penguasa tandingan

Di negeriku yang agung ini,

Juga tak ada kelompok tandingan


Di negeriku,

orang bijak menuntun kesejahteraan

Tak ada yang mengatasnamakan rakyat

Karena mereka datang dari rakyat


Di negeriku,

Ketika badai datang menerpa

Orang berlomba menebar kebajikan

Bukan melahirkan kebijakan tandingan


Negeriku ini teramat elok nan mempesona

Maka teramat hina di tangan kotor para perampas

Negeriku ladang budaya dan kesantunan

Maka tak pantas dikawal nyawa-nyawa bejat pelahap dahaga kekuasaan


Tuhan !

Jangan kau jadikan negeri ini ada tandingannya

Jangan pula kau lahirkan pemimpin tandingan

Tuhan !

Jagalah negeriku dalam kuasamu

Kutuklah mereka yang mendamba kuasa di negeriku










Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun