Mohon tunggu...
Elmizan AzraCahyadi
Elmizan AzraCahyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan penulis pemula yang sedang belajar, mohon maaf bila ada kesalahan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

A Harmony Without Strings

6 November 2023   20:10 Diperbarui: 6 November 2023   20:13 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Giandra juga mulai menerima tawaran untuk tampil di berbagai acara dan konser di luar desanya. Dia bepergian ke berbagai kota dan desa untuk memainkan gitar dan berbagi keindahan musiknya dengan dunia. Setiap kali dia memegang Gitar Harmoni, dia merasa bahwa dia benar-benar hidup.

Namun, semakin banyak penggemar yang datang untuk melihatnya bermain, semakin besar tekanan yang dia rasakan. Giandra khawatir bahwa satu kesalahan kecil saja bisa merusak karirnya. Kecemasan itu mulai merasuki pikirannya dan memengaruhi permainannya.

Suatu malam, sebelum tampil di salah satu konser terbesarnya, Giandra merasa sangat tegang. Dia duduk di ruang ganti, memegang Gitar Harmoni, dan mencoba bermain, tetapi suaranya tidak lagi seindah biasanya. Dia merasa bahwa Gitar Harmoni tidak mengenalinya, dan dia merasa seperti orang asing di tangan yang sama yang telah membawanya ke puncak kesuksesan.

Saat itulah, seorang wanita muda yang bernama Maya, seorang penari yang akan tampil bersamanya di konser, masuk ke dalam ruang ganti. Dia melihat kebingungan di wajah Giandra dan bertanya, "Apa yang terjadi, Giandra?"

Giandra menjelaskan kecemasannya dan bagaimana Gitar Harmoni tampaknya tidak mengenalinya lagi. Maya tersenyum dan berkata, "Mungkin yang perlu Anda lakukan adalah mengingat alasan mengapa Anda mulai bermain gitar. Ingatlah betapa Anda mencintai musik dan betapa Anda terhubung dengan Gitar Harmoni. Cobalah untuk bersatu lagi dengan gitar itu melalui perasaan Anda."

Giandra merenung sejenak, dan kemudian dia mengikuti saran Maya. Dia menutup mata, merenung sejenak, dan merasakan getaran musik yang ada dalam dirinya. Ketika dia membuka mata, dia merasa lebih tenang. Dia memainkan Gitar Harmoni dengan penuh emosi dan mengingat semua alasan dia jatuh cinta pada musik. Suaranya kembali bersinar, dan Gitar Harmoni kembali menjadi sahabatnya.

Konser itu sukses besar. Giandra dan Maya menghadirkan pertunjukan yang tak terlupakan, dan Gitar Harmoni bersinar di atas panggung. Giandra tidak hanya memainkan gitar dengan indah, tetapi dia juga menghadirkan musik dengan jiwa yang mendalam.

Setelah konser, Pak Dharma datang menemui Giandra dan Maya. Dia tersenyum bangga dan berkata, "Saya tahu bahwa Gitar Harmoni telah menemukan rumah yang sebenarnya. Giandra, Anda adalah musisi yang luar biasa, dan saya senang saya bisa memberikan gitar ini kepada Anda."

Giandra bersyukur kepada Pak Dharma dan menyadari bahwa gitar itu bukan hanya benda berharga, tetapi juga lambang dari impian dan perjalanan hidupnya. Giandra terus tampil di berbagai tempat, dan Gitar Harmoni menjadi semakin terkenal. Meskipun dia sekarang memiliki gitar sendiri, dia tidak pernah melupakan waktu ketika dia tidak memiliki gitar dan terus mencari cara untuk berbagi musiknya dengan orang lain.

Kisah Giandra adalah cerminan dari kekuatan tekad dan semangat seseorang untuk mengikuti impian, bahkan ketika tantangan datang. Meskipun awalnya dia tidak memiliki gitar sendiri, dia tidak pernah kehilangan keyakinan dalam cinta dan hasratnya terhadap musik. Dan akhirnya, dia menemukan harmoni yang sejati, bukan hanya dalam musiknya, tetapi juga dalam hidupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun