Mohon tunggu...
elmiya sari
elmiya sari Mohon Tunggu... Guru - Guru/ penulis/

Hobi membaca, menulis, olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inovasi Berlian (Berdiferensiasi with Literasi and Numerasi) Menggunakan Aset Based Thingking untuk Optimalisasi Pendidikan dengan Anggaran Terbatas

13 Agustus 2024   22:23 Diperbarui: 13 Agustus 2024   22:25 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Setelah mindset guru terbentuk, langkah selanjutnya adalah menggali dan memanfaatkan aset-aset lainnya. Setiap aset diintegrasikan dalam proses pembelajaran, sehingga meskipun dengan anggaran terbatas, siswa tetap mendapatkan pengalaman belajar yang kaya dan bermakna.

Contoh Kegiatan Berbiaya Hemat dalam Peningkatan Literasi dan Numerasi yang sudah diterapkan inovasi BERLIAN yaitu:

  • Pameran Kelas /Sekolah Kreatif
  • Untuk menyelenggarakan pameran sekolah, meja-meja di ruang kelas dapat ditata menjadi panggung sederhana, di mana siswa dapat menampilkan hasil karya literasi dan numerasi mereka. Ini tidak hanya menghemat biaya tetapi juga menunjukkan bagaimana sumber daya yang ada dapat dioptimalkan.
  • Lingkungan Sebagai Sumber Belajar.
  • Mengadakan sesi pembelajaran di luar kelas memanfaatkan lingkungan sekitar, seperti taman sekolah, candi terdekat, kolam renang, balai desa, halaman sekolah,  bahkan pasar terdekat dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan keterampilan literasi dan numerasi. atau area lapangan, sebagai media belajar. Siswa dapat belajar menghitung, mengukur, atau menulis deskripsi tentang alam sekitar, yang membantu meningkatkan keterampilan numerasi dan literasi secara praktis dan menyenangkan.
  • Media Belajar Tanpa Biaya.
  • Guru dapat menciptakan media pembelajaran dari bahan-bahan bekas atau yang mudah didapatkan di sekitar sekolah, seperti kardus, botol plastik, atau kertas bekas. Misalnya, membuat papan permainan edukatif untuk melatih siswa dalam berhitung atau membuat kartu kata untuk membantu mereka memperkaya kosakata.
  • Dukungan Wali Murid dalam Kegiatan Sekolah.
  • Melibatkan wali murid dalam kegiatan sekolah, seperti gotong-royong membuat taman literasi, kelas Impian atau perpustakaan mini di kelas. Selain itu, wali murid dapat menjadi guru tamu untuk mengajar di kelas sesuai keahliannya. Wali murid juga dapat mendampingi putra-putrinya belajar mengembangkan lietasi dan numerasi dengan one aweek four book untuk dibaca dan membuat jurnal membaca. Murid/wali murid juga dapat menyumbangkan buku bekas yang masih layak baca untuk menambah koleksi perpustakaan sekolah.
  • Kolaborasi dengan Komunitas dan Budaya Lokal.
  • Menggandeng komunitas lokal, seperti kelompok seni atau budaya, Taman Pendidikan Alquran, mushollah, masjid untuk mendukung kegiatan literasi dan numerasi di sekolah. Misalnya, mengadakan acara membaca cerita rakyat bersama, sholawatan menggunakan alat music tradisional yang tidak hanya menambah wawasan siswa tetapi juga menguatkan ikatan dengan budaya lokal.
  • Baca Bersama di Taman
  • Mengadakan program "Baca Bersama" di taman sekolah, di mana siswa membaca buku secara berkelompok bersama kaka kelasnya. Buku-buku yang dibaca bisa berasal dari perpustakaan sekolah atau hasil sumbangan.
  • Penggunaan Sumber Daya Alam
  • Seperti memanfaatkan batu, daun, atau benda-benda alami lainnya sebagai alat bantu pembelajaran. Misalnya, siswa dapat menggunakan batu untuk menghitung atau daun untuk belajar bentuk dan warna, yang semuanya bisa dilakukan tanpa biaya tambahan.

Selain memanfaatkan aset fisik dan sosial, penggunaan teknologi yang gratis juga menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan literasi dan numerasi. Beberapa contoh teknologi yang dapat digunakan antara lain:

Memanfaatkan buku-buku online yang tersedia secara gratis untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa. Ini dapat diakses dengan mudah melalui perangkat yang ada, seperti komputer sekolah atau gawai pribadi siswa.

Menggunakan aplikasi online memungkinkan guru membuat kuis interaktif yang mendukung pembelajaran numerasi dan literasi. Penggunaan aplikasi online  tidak hanya menarik bagi siswa tetapi juga efektif dalam mengukur pemahaman mereka secara real-time. Dan hemat kertas.

Video pembelajaran yang tersedia di YouTube juga dapat digunakan sebagai sumber belajar tambahan. Guru dapat memilih video yang sesuai dengan materi yang sedang dipelajari dan menggunakannya sebagai alat bantu mengajar yang efektif.

Dengan penerapan BERLIAN, kegiatan belajar mengajar menjadi lebih bermakna dan relevan bagi siswa. Selain itu, pendekatan ini juga efektif dalam mengatasi keterbatasan anggaran. Guru yang memiliki mindset merdeka dan inovatif mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif tanpa perlu bergantung pada sumber daya finansial yang besar. (elmi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun