Siswa menulis esai sebagai salah satu syarat kelulusan. Partisipasi dalam berbagai kegiatan pembelajaran diharapkan memberi inspirasi terkait topic yang dipilih.
Pada poin menulis esai ini perlu saya garis bawahi artinya mulai dari usia dini anak harus dilatih kemampuan berliterasi atau kemampuan menulisnya.
Alokasi waktu mata pelajaran SMA/MA Kelas XII
Alokasi waktu pada kelompok wajib di kelas XII mempunyai keseimbangan waktu yang sama disetiap mata pelajaran yang ada di kelas XI. Hanya saja ada pengurangan jumlah minggu dimana pada kelas XI 1 tahunnya 36 minggu maka di kelas XII 1 tahunnya adalah 32 minggu.
Jadi jumlah jam pelajaran  per tahun di kelas XI sebanyak 792JP dan dikelas XII adalah 704 JP.
Begitupun sama persis untuk perbandingan alokasi waktu pada kelompok mata pelajaran MIPA, IPS, Bahasa dan Budaya, Vokasi dan Prakarya.
Mata pelajaran pilihan di kelas XI dan XII bertujuan agar peserta didik siap memilih perguruan tinggi sesuai pilihannya.
Jika kita perhatikan kupasan struktur kurikulum SMA/MA di atas maka dapat dikatakan mempunyai karakteristik sebagai berikut:
- Program peminatan/penjurusan tidak diberlakukan.
- Di kelas X pelajar menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di keas XI. Mata pelajaran kelas X serupa dengan mata pelajaran yang ada di SMP/MTs.
- Di kelas XI dan XII pelajar mengikuti mata pelajaran dari kelompok mapel wajib  dan memilih mata pelajaran dari kelompok MIPA, IPS, Bahasa, Keterampilan Vokasi sesuai minat bakat dan aspirasinya.
- Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan minimal 3(tiga) kali dalam satu tahun ajaran, dan pelajar menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan.
Nah, demikiankupas tuntas  struktur kurikulumdi SMA/MA. Jadi benar adanya  pendapat  Howard Gardner bahwa tidak ada anak yang bodoh, semua anak pada hakekatnya adalah pandai sesuai dengan bakat yang dimilikinya.
Dan tepat pula kurikulum Merdeka Belajar ini digagas berdasarkan filosofi Ko Hadjar Dewantara dengan system Amongnya bahwa tugas guru adalah menuntun tumbuh kembang anak sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya.
Tepat pula yang disampaikan bapak Bukik Setiawan yang mengatakan anak bukanlah kertas kosong, tapi anak adalah goresan buram dan tugas guru adalah mengasah keterampilan yang ada pada anak dengan tuntunan dan kasih sayang.