Teh ini bentuknya sangat nikmat akan tetapi ternyata rasanya pahit sekali. Obat perut yang disuguhkan oleh sang raja pagi ini sebagai penawar rasa sakit yang mendera semalaman.
Terlalu sibuk membuat diri masuk angin sampai melilit dan mengerang kesakitan. Angin naik kepunggung bersarang di ulu hati rasa nyawa mau terlepas dari badan.Â
Ditambah pula rasa sakit lain yang entah datangnya dari mana tak tau lagi mau diobat pakai apa. Kekacauan yang berkecamuk menambah nikmatnya suasana sakit.Â
Bilang sahabat dinikmatin aja karena sehat lebih lama dirasakan daripada sakit. Kalau dipikir ia juga. Sakit sekali-sekali hanya hiasan hidup manusia. Sebagai tanda bahwa Allah sangat sayang kepada kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H