Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan menorehkan sesuatu di medsos menjadi salah satu kesibukan saat ini, walaupun masih dalam tahap belajar. Semoga semuanya bermanfaat. Terima kasih untuk Omjay dan semua guru yang telah mengajarkan ku, semoga ilmu yang sudah diajarkan, berbalas pahala. aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sahabat

30 Oktober 2022   16:17 Diperbarui: 30 Oktober 2022   16:38 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Laksana lilin di tengah gulita

Memberikan cahaya dalam kegelapan

Laksana matahatari di pagi buta

Yang menyemburkan sinar kehangatan Mengusir kebekuan pagi yang sangat dingin

Bagaikan bintang yang mewarnai malam

Yang selalu menemani bulan tak ingin sendirian

Berbagi kisah di atas awan

Bersama menghiasi langit

Untuk keindahan alam  yang membentang

Bersamamu...

Banyak jalan yang telah kita lalui

Kadang lurus kadang juga berliku penuh duri

Namun kita tidak pernah berpisah

Walau kadang pertengkaran kecil sering mewarnai

Ketika ego masing-masing tidak bisa saling terkontrol

Sahabat...

Walau begitu kita tetap saling merindukan

Tanpamu aku merasa hampa

Akhirnya engkau yang terkadang telah menjauh

Kembali memulai percakapan itu

Yang akhirnya kita saling menyambung kembali tali persahabatan kita

Sahabat...

Aku tau kita tidak bisa saling berjauhan

Apalagi berpisah untuk selamanya

Dari kecil kita bersama 

Berbagi cerita suka dan duka

Bercanda bersenda gurau sepanjang jalan

Masa-masa itu tidak mungkin kita lupa

Walau hari ini kau jauh diseberang sana

Aku juga ada di seberang sini

Namun kecanggihan teknologi

Telah merajut kembali persahabatan kita

Rasanya kita kembali kemasa lalu

Saat masih pakai seragam merah putih

Berlari kesana kemari

Bahagia tiada terkira

Kadang pulang dengan penuh noda

Baju melekat semua kena lumpur

Namun itulah bahagianya kita

Tiada dapat diulang lagi

Hanya kenangan yang tersisa

Semoga kita tetap bisa bersua

Sebelum ajal terlepas dari badan

Aku sangat bahagia

Ketika engkau mengingatkan lagi masa itu

Kita kembali tertawa cekikikan

Ketika teringat itu semua

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun