Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan menorehkan sesuatu di medsos menjadi salah satu kesibukan saat ini, walaupun masih dalam tahap belajar. Semoga semuanya bermanfaat. Terima kasih untuk Omjay dan semua guru yang telah mengajarkan ku, semoga ilmu yang sudah diajarkan, berbalas pahala. aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Damai Itu Indah

23 Oktober 2022   19:07 Diperbarui: 23 Oktober 2022   19:16 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Damai Itu Indah

Berhentilah menyalahkan orang lain

Tindakan menyalahkan itu hanya akan membuang - buang waktu

Berhentilah pula menyalahkan diri sendiri

Bukankah berdamai dengan keadaan itu adalah indah

Sebesar apapun kesalahan yang anda timpakan ke orang lain, dan sebesar apapun anda menyalahkannya, hal tersebut tidak akan mengubah hidup anda

Lebih baik anda introspeksi diri

Renungan keadaan anda saat ini

Gimana rasanya dijauhi teman

Gimana rasanya dijauhi sahabat

Gimana rasanya dijauhi anak didik anda

Giman rasanya dikucilin

Kalau saya yang anda suruh menjawab Ya jelas jawabannya itu sakit

Sakit sekali malah

Makanya berfikirlah anda

Jangan asal berkoar

Yang ujung-ujungnya sampai juga ketelinga saya

Saya sih nggak marah

Karena dunia saya itu damai

Bagi saya untuk marah sama anda itu

Buang-buang waktu

Anda mau sombong ya sombong saja

Anda mau bilang anda sangat hebat dari saya

Ya sudah bilang saja

Saya ini manusia apa adanya

Kalau anda salah saya katakan salah

Kalau anda benar saya katakan benar

Bagi saya paling pantang tunduk kepada manusia apalagi kepada anda

Berpura-pura baik padahal hati kesal

Bukan saya itu orangnya 

Muka manusia itu hanya satu

Tapi saya heran kenapa anda bermuka dua

Lain di depan lain pula di belakang

Sampai kapan anda akan seperti itu

Saran saya sih, berhentilah...karena sifat itu tidak baik

Apalagi kita sahabatan yang seharusnya bersaing sehat

Bukan saling sikut saling injak apalagi saling rebut

Saya paling tidak bisa hal itu

Lebih baik saya mundur secara teratur daripada melakukannya

Bukan saya tak mau berjuang

Tapi karena anda dan saya adalah sahabat yang tak kan pernah bisa berpisah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun