Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan menorehkan sesuatu di medsos menjadi salah satu kesibukan saat ini, walaupun masih dalam tahap belajar. Semoga semuanya bermanfaat. Terima kasih untuk Omjay dan semua guru yang telah mengajarkan ku, semoga ilmu yang sudah diajarkan, berbalas pahala. aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Buih Disela Jemari

23 Oktober 2022   06:27 Diperbarui: 23 Oktober 2022   06:33 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Buih Disela Jemari

Pantai ini telah sunyi

Hanya berteman tumpukan batu 

Tinggallah kududuk sendiri

Termenung melihat kelaut lepas

Buih disela jemari

Masih melekat erat tak pergi

Ku alihkan pandangan dan fikiran ke tangan

Buih itu setia melekat dijemari

Kulihat garis pantai

Kucoba untuk langkahkan kaki

Memasuki tepi pantai yang bergemuruh 

Ombak kecil bergantian menggapai kaki

Ku coba bersahabat dengan air

Ku mainkan tangan dan berkata

Air kenapa engkau biru mempesona

Air tidak menjawab namun ia meninggalkan buih di sela - sela jemari 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun