Selendang Merah Ibu
Ibu..
Ku buka lemari usangmu yang sudah tua
Menghitam dimakan rayap berserakan
Ku temukan selendang merah kesukaanmu
Ku ambil lalu ku usapkan dimukaku
Rasanya masih ada aroma tubuhmu disitu ibu
Aku tak kuasa menahan air mataku
Aku teringat betapa cerianya engkau dengan selendang itu
Membalut kepalamu sangat mengagumkan
Ibu
Hari ini hanya tinggal itu
Sebagai pengganti cerita tentangmu
Ku ambil selendang itu lalu ku bawa ke tempat sujudku
Aku alaskan untuk sajadahku
Semoga disetiap sujudku
Engkau bisa merasakan kehadiran doaku
Hanya itu sebagai pelepas rindu
Yang kian hari semakin tak bertepiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H