Rintik Pekat
Malam itu, saya benar-benar menangisi kepergianmu
Meninggalkanku dalam hening tanpa bicara
Berpaling seakan tiada pernah kenal
Pergi tanpa meninggalkan sepatah kata
Kemudian saya bertanya pada langit malam, apa yang sebenarnya sedang terjadi
Langit tak bergeming diam seribu bahasa
Bintang pun enggan bicara
Bulan diam dalam gelapnya malam
Ternyata diammu selama ini sedang menata kesempatan untuk menghilang Engkau hanya berpura-pura bahagia padahal banyak yang disembunyikan Terlalu sesak dada ini, saat saya ditatap dengan pandangan kasihan
Betapa pilu hati saat orang yang selama ini bersama kini telah menghilang pergi
Terbang entah kemana tak tau rimbanya untuk dicari
Jejakmu saja engkau hapus lalu apa tanda untuk menjumpaimu
Dihutan mana engkau bersemedi agar ku tau berilah tanda walau hanya bendera merah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H