Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan menorehkan sesuatu di medsos menjadi salah satu kesibukan saat ini, walaupun masih dalam tahap belajar. Semoga semuanya bermanfaat. Terima kasih untuk Omjay dan semua guru yang telah mengajarkan ku, semoga ilmu yang sudah diajarkan, berbalas pahala. aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rintik Pekat

19 Oktober 2022   06:01 Diperbarui: 19 Oktober 2022   06:18 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rintik Pekat

Malam itu, saya benar-benar menangisi kepergianmu

Meninggalkanku dalam hening tanpa bicara

Berpaling seakan tiada pernah kenal

Pergi tanpa meninggalkan sepatah kata

Kemudian saya bertanya pada langit malam, apa yang sebenarnya sedang terjadi

Langit tak bergeming diam seribu bahasa

Bintang pun enggan bicara

Bulan diam dalam gelapnya malam

Ternyata diammu selama ini sedang menata kesempatan untuk menghilang Engkau hanya berpura-pura bahagia padahal banyak yang disembunyikan Terlalu sesak dada ini, saat saya ditatap dengan pandangan kasihan

Betapa pilu hati saat orang yang selama ini bersama kini telah menghilang pergi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun