Amarah
Saat itu kau marah padaku
Lalu kau pergi menjauh dan menjauh
Aku terdiam tertunduk lesu diatas batu
Tiba-tiba turun hujan yang sangat deras
Aku diam di dalam hujan
Aku ingin membasahi hatiku yang layu
Tak ku sangka kau datang tergopoh-gopoh
Kau bawa daun pisang ditanganmu
Lalu kau atapkan daun itu dikepalamu
Tapi sayang sudah tiada artinya
Aku sudah basah
Aku sudah tiada lagi yang kering
Aku heran dengan sikapmu itu
Marahnya kau membuat jantungku mau putus
Seakan mau lepas tak kembali selamanya
Tapi dengan hujan saja kau cemas minta ampun
Seakan tak rela aku basah kuyup dideranya
Lalu kenapa kau selalu membuat marah
Selalu mencari masalah
Seakan tiada celah untuk bahagia
Marahmu itu menggetarkan
Menghamparkan jiwaku yang rapuh
Kau hanya membuat jiwaku layu terkulai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H