Malamku berair mata
Gelap malam merasuk jiwa
Lara hati membakar Sukma
Ku bujuk hati namun tak bisa
Akhirnya malamku kini berair mata
Tak pernah terbayang akan mendera
Khabar duka terdengar sudah
Detak jantung hati melanda
Benarkah Khabar yang diterima
Luka hati kian menganga
Perihnya tiada terkira
Rasa tersayat oleh sembilu luka
Badan pun kini tak berdaya
Wahai sahabat pautan jiwa
Telah lama kita bersama
Aku belum bisa menerima
Bahwa engkau sudah tiada
Kini apa hendak dikata
Engkau sudah berkalang tanah
Hanya doa yang aku sembah
Biar engkau tenang disana
Ku hamparkan sajadah duka
Ku adukan sama yang kuasa
Kenapa engkau cepat dipinta
Padahal kami belumlah rela
Rela hati haruslah rela
Melepas mu dengan segera
Kepusara engkau dibawa
Kami hanya melihat saja
Rasa bergoncang bumi dipijak
Terasa kaku kaki menginjak
Tak kuasa melihat jejak
Rasa malas diri beranjak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H