Parutan ubi kenangan dari ayahku
Peninggalan ayahku ini
Besarnya sangat melebihi
Membuat orang melihat tersungging geli
Lupa kepada yang lain fokusnya kesini
Parutan ubi
Satu diantaranya yang jadi kenangan manis
Yang pernah ayah lukis
Saat ayah masih sehat sambil duduk manis
Sampai kini masih bisa dimanfaatkan dan higinis
Parutan ubi
Kau bagai pengganti diri
Saat melihatmu teringat ayah disini
Bahagia bersama tiada henti
Mengukir hari dengan bermacam mimpi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H