Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan menorehkan sesuatu di medsos menjadi salah satu kesibukan saat ini, walaupun masih dalam tahap belajar. Semoga semuanya bermanfaat. Terima kasih untuk Omjay dan semua guru yang telah mengajarkan ku, semoga ilmu yang sudah diajarkan, berbalas pahala. aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Pembasuh Luka

13 September 2022   22:08 Diperbarui: 13 September 2022   22:11 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan pembasuh luka

Kulihat malam semakin larut

Hujan rintik-rintik tak kunjung surut

Ku coba melihat ke luar

Rinainya seakan membasuh luka

Luka hati yang tak kunjung reda

Seperti hujan yang turun malam ini

Angin pun bertiup kencang

Membuat dahan kayu menari

Riak riuh kadang sampai ke tanah

Lalu lalang kendaraan tak berhenti

Burung walet tak bisa lagi bertengger

Dikabel listrik di pinggir jalan

Hujan mulai garang

Menimpa atap seolah bocor

Sepertinya hujan es yang datang

Dingin pun makin menyusup

Semua menarik selimut

Membungkus badan biar hangat

Peluk guling tutup mata tidur enak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun