Derita pedagang malam
Gerimis baru saja mengguyur bumi
Rasa dingin semakin menusuk hati
Angin malam seakan tak bersahabat
Pedagang kaki lima sangat kasihan
Bawa anak kepinggir jalan dalam hujan
Gerobak gorengan semakin dingin
Pembeli juga enggan keluar rumah
Pedagang termenung meratapi nasib
Bersahabat malam bawa si kecil
Nyamuk-nyamuk nakal tak kenal lelah
Menggigit tanpa kompromi
Air mata menetes melihat keadaan
Kanan kiri sepi pembeli
Angin malam semakin bertiup sepoi
Mata mengantuk terpaksa ditahankan
Mau tidurpun hanya beralaskan tanah
Berselimut kain tipis berteman angin
Wahai nasib kapan akan berubah
Mendorong gerobak dalam derita
Malang nasib hujan deras tumpah
Alamat dagangan tak bakalan laku
Sedih hati menyayat kalbu
Hanya termenung sampai subuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H