Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan menorehkan sesuatu di medsos menjadi salah satu kesibukan saat ini, walaupun masih dalam tahap belajar. Semoga semuanya bermanfaat. Terima kasih untuk Omjay dan semua guru yang telah mengajarkan ku, semoga ilmu yang sudah diajarkan, berbalas pahala. aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mancing Mania

28 Agustus 2022   15:34 Diperbarui: 28 Agustus 2022   15:41 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tak berapa lama berjalan sampailah semua rombongan mancing mania ini di rumahnya Omjay. Melihat anggota yang sangat rame ini, Omjay sangat bahagia. Omjay sangat senang, tak henti-hentinya Omjay tersenyum melihat semangat anak-anak muda ini yang mau melakukan lomba mancing. (Anggap aja semua masih anak muda ya). 

"Biarlah ikan-ikan Omjay habis, yang penting kita semua bahagia" kata Omjay. "Wah Omjay luar biasa ya bunda Ovi,"bisikku sama bunda ovi. "Iya Bu Elmi, ikan sebanyak ini direlakan untuk kita pancing tanpa dibayar lagi," jawab bunda Ovi. "Ya Bun, pokoknya nanti kalau kita dapat, jangan lupa kita bilang makasih...makasih....makasih...ya Bun", balasku sama bunda Ovi. Bunda Ovi pun membalas dengan senyum manisnya.

"Ayo silahkan mancing..."kata Omjay dengan mengawali melepas pancingnya ke kolam. "Bismillahirrahmanirrahim, mancing mania resmi saya buka" kata Omjay. Semua peserta bertepuk tangan. Sebenarnya kami semua sudah taksabar. Dari tadi sudah berdiri dengan sangat apik di pinggir kolam menunggu pembukaan resminya dari Omjay. Tapi setelah Omjay baca bismillah, semua pancing melompat ke kolam. 

Kini semua mata tertuju ke pancing masing-masing. Tiba-tiba, "aku dapat...tolong...tolong..."kata bunda kanjeng dengan jeritannya. Tanpa sadar pak Brian langsung berlari ke arah bunda Kanjeng, dan menolongnya menarik pancing dari dalam kolam. "Wah bunda kanjeng hebat...gede sekali ikannya", teriak bunda Emut.

"Aku dapat juga", kata pak Dail dengan suara seraknya. Mata bunda there dan bunda Ovi terbelalak melihat ikan yang tersangkut di pancingnya pak Dail. Ikannya cantik banget. "Sini-sini aku aja yang lepasin dari mata pancingnya", kata bunda Maesa. Pak Dail dengan sabar menunggu bunda Maesa melepaskan mata pancingnya dari ikan yang telah didapat. 

"Hore...aku juga dapat..."kata Koko tak jauh dari situ. "Aku juga dapat gede..."kata pak Ev dan mas Marsel. Aku dapat, aku dapat, aku dapat...semua sudah dapat ikan. Akhirnya tepian kolam Omjay rame dengan suara kami semua. Tak sia-sia pak Ev sama mas Anwar membawa cacing yang banyak. Disaat kami semua gembira, tiba-tiba aku melihat ke pak Mana. Beliau termenung seakan ada yang dipikirkan. 

Aku pun menghampirinya dan menepuk bahunya. "Astaghfirullah...kaget aku" kata pak Mana. Mikirin apa sih, orang lagi gembira semua kok malah sampean termenung sendiri", kata ku sama pak Mana. "Tau dak Bu Elmi", "ga tau", kata ku bercanda. "Tunggu dulu aku belum selesai ngomong" kata pak Mana. "Owh iya apa tuh" jawabku. "Ini aku dah berantem sama dia" kata pak Mana sambil memegang perutnya. "Ha ha, iya juga ya pak mana" "iya...laper aku Bu Elmi" Kat pak Mana. 

Aku lihat-lihat semua sudah pada dapat ikan. Kantong ikan yang dibawa dari rumah masing-masing sudah pada berisi. Tidak ada lagi yang kosong. Hari pun sudah semakin sore. Aku berdiri di pinggir pak Mana. "Hai... mantemanku semua. Kita pulang yuk, ke rumahnya Omjay. Pak mana sudah lapar. Ikan-ikan ini kita bakar dan kita makan bersama". "Setuju....jawab semuanya".

Kami pun menggumpal pancing dan menyimpannya di tas masing-masing. Mengambil kantong ikan masing-masing dan menentengnya ke rumah Omjay. "Om...lihat ni, kami dapat...kami dapat ikan... gede-gede", kata ku sama OmJay. "Wah, Alhamdulillah ya Bu Elmi" ayo dibersihin dulu. Sebahagian dibakar aja disini. Itu apinya sudah Omjay hidupin dari tadi tinggal bara" kata Omjay. "Asiaaap Om" jawab kami semua.

Bunda Rini, bunda Fatimah, bunda Dewi dan bunda Tuti dengan sigapbersihkan ikan-ikan itu. Setelah bersih lalu dilumuri bumbu yang telah kami siapkan dengan bunda kanjeng. Setelah itu kami kasih ke Koko SIM.

Koko SIM, pak Dail, pak Brian, mas Anwar, pak Ev...sibuk membakar ikan. Mas Marsel, pak De, pak Mana mengambil daun pisang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun