" Non...ada apa, kenapa kamu diam saja, apa yang dibilang ayah kepadamu. Sepertinya sangat serius", kata ibunya kepada Nonon.
" Iya Bu, boleh dibilang sangat serius. Ayah ingin menjodohkan Nonon dengan Mamat". Jawab Nonon singkat.
" Owh bagus dong, Mamat kan anak yang baik, patuh dan alim. Ibadahnya bagus, kamu kan tau Sendiri toh", kata ibunya.
" Iya sih Bu, Nonon tau. Cuma Nonon kan ga cinta Bu sama Mamat". Kata Nonon membalas jawaban ibunya.
"Non... percayalah nak, pilihan orang tua itu biasanya tidak ada yang salah. Insyaallah kalau masalah rasa suka akan datang dibelakang hari seiring berjalannya waktu", kata ibunya menimpali.
"Apa benar Bu bisa begitu. Satu lagi Bu, Mamat kan orang biasa saja Bu, dia belum bekerja, dia juga tidak punya kekayaan apa-apa. Apa nanti dia bisa bu membiayai rumah tangga kami". Kata Nonon menambahkan
" Non,...kalau masalah harta itu bisa dicari nak, urusan rezeki. Bukan kita yang mengatur, semua itu urusan Allah, tidak boleh kamu ragukan", kata ibunya menambahkan.
Akhirnya Nonon terpaksa menerima perjodohan itu. Karena kedua orang tuanya se ide untuk perjodohan itu. Tidak memakan waktu lama. Ayah Nonon bersama ibunya sudah pergi ke rumah orang tuanya Mamat, untuk membicarakan hal itu sekaligus menentukan hari pernikahan mereka berdua.
Tak berselang lama, pernikahan itu sudah dilangsungkan. Kini Nonon dan Mamat telah bersanding di pelaminan. Walau tanpa rasa cinta dihatinya Nonon.
Satu tahun berlalu. Rumah tangga itu sudah terbangun. Nonon sudah memiliki satu orang anak lelaki yang sangat tampan. Namanya Farid. Waktu terus berjalan, Farid tumbuh besar sampai dia sudah tamat sekolah dasar. Sekarang Farid sudah punya adik lagi. Namnya Mila. Mila juga cantik. Semakin hari Mila semakin tumbuh besar. Sekarang Mila sudah masuk sekolah dasar. Sedangkan Farid sudah masuk SMA.
Kehidupan terus berjalan, Mamat yang kerja serabutan kini tak sanggup lagi membiayai sekolah anaknya dan kebutuhan keluarganya. Kehidupan dalam rumah tangga Nonon saat ini sering diwarnai oleh pertengkaran. Nonon sudah tak kuasa menahan itu semua. Dia pulang ke rumah orang tuanya, dan mengatakan hal itu kepada ayah dan ibunya.