Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan menorehkan sesuatu di medsos menjadi salah satu kesibukan saat ini, walaupun masih dalam tahap belajar. Semoga semuanya bermanfaat. Terima kasih untuk Omjay dan semua guru yang telah mengajarkan ku, semoga ilmu yang sudah diajarkan, berbalas pahala. aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenapa Kita Harus Menulis dengan Rasa Cinta?

13 Juni 2022   05:30 Diperbarui: 13 Juni 2022   07:08 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menjadi seorang penulis tidaklah mudah. Banyak orang hebat akan tetapi malas menulis maka kehebatannya tidak akan ada orang yang tau. Banyak orang yang didalam kepalanya punya ide brilian akan tetapi malas menulis maka ide-idenya itu akan hilang begitu saja tanpa meninggalkan jejak. Seribu satu pengalaman yang sudah dilakoni tapi tanpa adanya tulisan maka tak akan ada yang tau pengalaman apa yang kita punya.

Maka untuk memberi tau orang lain tentang siapa kita dan apa saja yang sudah kita alami dalam hidup ini serta ilmu apa yang kita punya dan bagaimana cara mendapatkannya tuliskanlah. Setidaknya jika ada yang bermanfaat dari apa yang kita alami maka akan menjadi contoh bagi generasi setelah kita. Akan jadi kenangan bagi anak cucu dikemudian hari. Karena buku adalah kartu nama kita. Orang akan kenal dengan kita dari goresan tulisan kita.

Apapun yang telah kita goreskan akan dibaca oleh banyak orang. Dengan menulis juga kita bisa punya penghasilan, dengan menulis juga kita bisa punya banyak teman, dengan menulis juga kita bisa keliling dunia, mengenal berbagai daerah melalui sejarah. Dengan menulis juga kita bisa melatih otak agar tidak pikun, dengan menulis juga kita bisa lebih bermanfaat. 

Dengan menulis juga kita bisa berdakwah. Apapun yang ada dikepala kita tuangkanlah dalam sebuah tulisan maka otak akan kembali segar dan jauh dari kata pikun. Ibarat pisau jika terus diasah maka dia akan semakin tajam, akan tetapi jika tidak pernah di asah maka dia akan tumpul dan bahkan tidak bisa lagi dipergunakan. Sebagus apapun kesingnya kalau sudah tidak bermanfaat maka maka apalah gunanya. Begitu juga dengan kita manusia.

Setiap yang namanya manusia pasti bisa jadi penulis yang penting dia waras tidak gila. Apapun profesi kita jadilah seorang penulis. Buang rasa khawatir jauh-jauh, resiko ini dan itu pasti ada namanya sebuah pekerjaan yang berproses. Tapi apapun itu menulislah.

Lalu timbul pertanyaan kenapa kita harus menulis ? Dengan menulis kita bisa menyalurkan hoby, dengan menulis kita bisa berbagi ilmu dan lain sebagainya.

Lalu kapan waktu yang terbaik untuk menulis ? Tidak bisa dipastikan kapan waktu yang terbaik untuk menulis. Karena itu semua tergantung kepada orang yang akan menulis. Ada orang yang senang menulis itu pagi-pagi waktu otak lagi kosong dan segar, ada orang yang suka menulis itu siang karena disitu punya banyak ide, ada pula orang yang suka menulis itu malam mengisi waktu istirahat, dan ada juga orang menulis itu kapan saja yang penting ada waktu, walau sedikit maka dia akan menulis. Jadi waktu terbaik itu relatif, tergantung kepada penulisnya masing- masing.

Lalu kenapa kita harus menulis dengan cinta. Rasa cinta yang tumbuh dalam menulis adalah suatu energi positif yang akan terpancar dalam sebuah tulisan. Kalau seseorang menulis dengan rasa terpaksa, Maka tulisannya tidak akan enak dibaca. Tapi orang yang menulis dengan penuh cinta akan ada disana rasa ikhlas, apapun goresannya akan enak dibaca, renyah seperti makan kerupuk udang. Jangan kotori hati ketika menulis dengan rasa pamrih, ingin dipuji orang atau dengan harapan macam-macam. Tetapi menulislah dengan rasa ikhlas tanpa mengharapkan apa-apa kecuali Ridha Ilahi. Maka dari sana akan terpancar energi positif, dan tulisan akan mengalir seperti air. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun