Sahabat semoga tak bosan membaca goresan saya ini ya. Jika sahabat berkunjung ke negeri Jiran Malaysia, jangan lupa berkunjung ke bukit bintang dan Pasar seni ya.Â
Di sana kita akan mengelilingi bukit bintang, pasar seni dan sekitarnya dengan menaiki kereta api. Kereta api ini akan membawa kita berjalan -jalan melintasi gedung-gedung tinggi yang ada di bukit bintang.Â
Kereta api ini ada yang melintasi jalan yang tinggi dan ada pula yang melintasi jalan di bawah tanah. Hmm penasaran bukan?
Di bukit bintang kita akan menikmati keindahan plaza-plaza yang menyuguhkan berbagai macam dagangan dengan berbagai merek dan brand terkenal. Mulai dari yang harganya ekonomis sampai dengan harga yang pantastis. Tinggal pilih dan siapkan aja duitnya ya.Â
Di dalam plaza-plaza itu juga terdapat tempat-tempat untuk istirahat dan mengambil fhoto untuk mengabadikan momen-momen saat kita ada di sana bersama sahabat ataupun keluraga.Â
Keindahan alam bukit bintang sangat luar biasa. Walau sudah dipenuhi oleh gedung-gedung pencakar langit. Rumah-rumah kaca yang berjejer setinggi mata memandang takkan pernah lepas dari pelupuk mata kita. Ditambah pula dengan ramainya penumpang yang ada di dalam kereta api. Dari yang hidungnya mancung sampai yang hanya biasa saja. Dari yang kulitnya hitam sampai yang kulit putih.Â
Semua penumpang yang ada di kereta api tentunya punya tujuan masing-masing. Ada yang hanya sekedar rekreasi saja, ada pula yang pulang pergi bekerja. Yang jelas kereta api itu dipenuhi oleh para pengunjung yang akan turun di bukit bintang dan di pasar seni.
Bagi yang turun di bukit bintang tentunya akan singgah di plaza-plaza yang ada di sana, baik yang hanya sekedar mengunjungi saja maupun yang sibuk dengan belanja barang dagangan kesukaannya.Â
Kalau mau ke WC untuk buang air jangan khawatir. Di sana juga disediakan wc sedemikian rupa sehingga akan memudahkan para pengunjung saat berada di sana bagi yang mau buang hajat.Â
WC nya tinggal pilih mau WC duduk atau WC jongkok. Bersihnya bukan main. Dilengkapi dengan tisyu, air dan pengering tangan yang sangat praktis. Uniknya WC nya ga perlu lagi capek-capek kita siram. Begitu kita berdiri airnya keluar sendiri membersihkan WC yang selesai kita pakai. Sungguh alat yang canggih sekali.Â
Habis dari bukit bintang, kita naik lagi kereta api ke pasa seni. Di pasa seni ini kita akan disuguhkan dengan berbagai macam dagangan yang ada di pasar-pasar tradisional.Â
Banyak sekali yang bisa dibeli disini, tentunya dengan harga yang cukup bersahabat. Bagi yang mau beli oleh-oleh banyak sekali pilihannya. Ada tas, dengan berbagai macam bentuk dan harga yang lumayan murah. Ada pula pakaian yang bertuliskan Malaysia atau Singapura. Mulai dari ukuran anak-anak sampai ukuran orang dewasa.
Ada juga sofenir-sofenir cantik seperti mainan kunci, baik yang bergambarkan menara kembar, love Malaisyia, gambar menara kembar yang ada di Malaisyia atau gambar singa yang ada di Singapora dan lain sebagainya. Semua itu sangat menarik sekali untuk dimiliki, sapkan aja duitnya ya.Â
Adapun para pedagamg yang berjualan di sana sangatlah ramah-tamah. Kebanyakan mereka adalah orang-orang India dan orang-orang China. Semuanya itu mahir berbahasa Indonesia dan bahasa Melayu.Â
Ketika mereka melihat wajah-wajah kita orang Indonesia mereka akan berucap, " ayo mari sini, lihat-lihatlah dulu, ini barang murah sekali harganya." Sungguh bahasa yang indah sekali di dengar telinga. Ketika kita memandang wajah pedagangnya rasanya tak percaya mereka akan mahir bicara dalam bahasa Indonesia.
Namun itulah kenyataan yang ada di Malaysia. Semua berbaur menjadi satu dan menguasai bahasa Melayu. Hingga siapapun yang berbicara dengan siapapun yang ada di sana sedikit banyaknya pasti akan mengerti dan akan dilayani dengan baik.Â
Ketika mereka berhadapan dengan orang yang berbicara dalam bahasa inggris atau cina, atau India dan lainnya mereka juga bisa. Sunggu sangat beruntung sekali mereka yang bisa menguasai berbagai macam bahasa. Inilah kiramya pentingnya bagi kita untuk menguasai dan belajar berbagai macam bahasa selain bahasa ibu kita sendiri.Â
Bayangkan kalau kita tak pandai berbahasa selain bahasa Indonesia, dan tempat yang kita kunjungi juga tidak mengerti dengan bahasa yang kita gunakan, betapa rumitnya untuk melakukan sesuatu. Lain yang kita katakan lain pula yang orang pahami.Â
Yang jelas tentunya kita akan membayar orang lain untuk semua itu. Semuabitu akan menambah bajet pengeluaran lagi yang akan menguras isi kantong kita lebih banyak lagi. Semoga anak-anak kita generasi penerus mampu menguasai berbagai macam bahasa sehingga akan memudahkan urusan mereka nantinya jika bekerja atau berkunjung keluar negeri.Â
Riau, 17 November 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI