Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah hobi yang tak bisa dipungkiri. Semoga apa yang tertulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Tangga Ramadan Semakin Naik, Berbagai Macam Takjil Semakin Banyak Berjejer

27 Maret 2023   16:25 Diperbarui: 27 Maret 2023   16:37 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image caption detik.com

Sudah tak dipungkiri lagi bahwa, ketika datang bulan ramadhan maka para pedagang dadakan akan berjualan di mana saja. Termasuk juga di sepanjang jalan raya yang akan di lalui oleh masyarakat.

Walau sudah ada pasar-pasar ramadhan yang disediakan, baik tradisional maupun moderen. Namun selalu penuh dan banyak yang tak kebagian tempat. 

Maka pinggir jalan adalah alternatif yang paling jitu bagi para pedagang, untuk menggelar dagangannya. Mereka semua akan menggelar dagangannya sebelum datangnya waktu berbuka puasa. 

Begitu shalat ashar selesai dilaksanakan. Maka pemandangan istimewa itu mulai menghiasi pasar-pasar ramadhan dan lapak-lapak di pinggir-pinggir jalan. Senang juga melihat antusias masyarakat dalam berjualan pada bulan ramadhan ini.

Mereka berjualan bukan hanya sampai selesai berbuka puasa. Malah sebahagian ada juga yang berjualan sampai tengah malam bahkan sampai datangnya waktu sahur. Tentunya mereka berjualan setelah melaksanakan shalat tarawih bersama, dimesjid-mesjid terdekat. 

Selesai masak di rumah, kami pun menyempatkan diri untuk berjalan mengelilingi pasar-pasar ramadhan. Melihat-melihat pengunjung yang ramai dan apa yang akan dibeli untuk buka puasa nanti. Ada begitu banyak ragam masakan yang dijual di pasar-pasar ramadhan. Kita tinggal pilih mana yang disukai.

Ada gado-gado, resoles, kue lapis, gorengan, cendol, sate, bakso, mie ayam, dan berbagai macam makanan dan minuman serta jajanan lainnya. Terkadang melihat semua yang berjejer di situ, rasa mau dibeli semuanya. Akan tetapi setelah masuk segelas air putih nantinya, malah tak ada yang termakan lagi.

Jadi benarlah kadang kata orang-orang tua kita dahulu. Bahwa pada bulan puasa ini yang lapar itu adalah mata. Bukan perut. Makanya janganlah terlalu memperturutkan apa keinginan mata. Cukup dipandang saja dan beli sekedar yang termakan.

Karena apa yang dijual oleh masyarakat yang ada di pasar-pasar Ramadan itu tampilannya memang sangat menarik. Kalau tak kuat iman, wah pasti akan tergoda untuk membelinya. Apalagi bagi yang tak sempat masak di rumah.

Hal yang paling jitu tak lain dan tak bukan adalah pasar Ramadhan ini, agar di meja makan tetap tersaji makanan kesukaan keluarga. Semuanya tinggal dipilih sesuai selera saja mana yang mau, tinggal bayar lalu dibungkus dan dibawa pulang.

Selamat menjalankan puasa ramadhan untuk semua muslim yang beriman. Semoga ibadah puasa kita semua diterima oleh Allah SWT, dan kita diberi kesehatan dan kesempatan untuk melaksanakannya sampai akhir Ramadhan nantinya. Dan mendapatkan derajat Taqwa semuanya. Aamiin 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun