Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah hobi yang tak bisa dipungkiri. Semoga apa yang tertulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hatiku Remuk Melihat Air Matamu Jatuh

20 Februari 2023   07:49 Diperbarui: 20 Februari 2023   07:59 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sabarlah kawan, jangan teruskan tangismu. Aku tak kuasa melihat air matamu tumpah. Aku merasakan apa yang engkau derita. Tak ada yang tega melihatmu menangis. Aku tahu engkau begitu mencintainya. Namun Tuhan lebih sayang kepadanya

Saat ini, aku ingin sekali merangkulmu. Namun itu tak mungkin aku lakukan. Orang-orang pasti akan melihat kejadian itu aneh. Dan mereka akan menyangka diantara kita ada apa-apa. Karena mereka tak tahu, kalau kau adalah sahabatku dari kecil

Saat ini dengarlah tangis bayi mungilmu ini. Dia yang harus kita selamatkan. Ikhlaskan kepergian ibunya. Dan besarkanlah buah hatimu dengan rasa cinta dan penuh kasih. Agar dia hidup seolah ibunya masih ada. Kita semua menyayangimu. 

Dan tak ingin melihatmu sedih berkepanjangan. Andai saja aku bisa bersamamu, tentu itu sudah aku lakukan. Tapi sekarang keadaannya beda. Jadi aku hanya bisa memberimu semangat dari kejauhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun