Di sepertiga malam, aku bersujud di atas sajadah usang. Menyampaikan keluh kesah hidupku kepada yang Maha Mendengar
Saat semua insan terlelap dalam tidurnya. Aku menangis mencari pemilik air mata. Agar semua yang telah aku tangisi, berubah menjadi tawa
Aku tahu hidup tak selamanya indah. Tangis dan tawa akan tetap ada seperti halnya gelap dan terang. Namun akan ada mentari saat hujan mendera, dan akan ada rembulan saat gelap melanda
Beban demi beban semoga berangsur ringan. Terutama beban hati yang tak kasat mata. Ada tetesan-tetesan rindu, diiringi air hujan setiap hari. Karena jauh dari si buah hati. Semoga dia di sana baik-baik saja dan jauh dari segala marabahayaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H