Setiap hari kita bersentuhan diantara pematang sawah
Sampai tiba saatnya engkau menguning dan merunduk
Aku tak sabar ingin memetikmu wahai dewiku
Dewi Padi yang selama ini dirindukan
Dijujung oleh petani setelah selesai panen
Begitu berharganya engkau di mata sang petani padi
Hati sangat bahagia ketika melihatmu telah teronggok
Jerih payah selama ini seakan sirna
Kubangan lumpur dan tetesan keringat seakan hilang
Ketika melihatmu telah di panen
Semua rasa - rasa seakan pergi entah ke mana
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!