Anak petani yang biasa bermain di sawah dan di ladang bersama dengan orangtuanya
Anak petani yang biasa bermandikan lumpur dan air sawah dengan ayah ibunya
Anak petani yang biasa mencari ikan dan udang di lubuk sawah dengan para sahabatnyaÂ
Anak petani yang biasa makan rebusan sederhana digubuk tua bersama keluarganya
Anak petani yang tak dianggap apa-apa oleh masyarakat karena kehidupannya yang sangat amat sederhana
Anak petani yang disepelekan karena ketiadaanya saat usianya masih sangat muda belia
Perasaan sakit dan air mata sudah biasa menemaninya disepanjang hidupnya
Namun itu pula yang selalu membuatnya kuat dalam menahan deritanya apapun yang sedang dialaminya
Rasa cinta dan kasih sayang ayah dan ibulah yang selalu membuat dia tabah
Nasehat ayah dan ibulah bekal hidupnya di mana saja ia berada
Terima kasih banyak ayah ibu, jasamu tak akan pernah bisa aku balas selamanya
Hanya do'a terbaik untukmu berdua wahai ayah ibuku
Semoga Allah lapangkan kuburmu dan jadikan salah satu taman dari taman surga-Nya
Aamiin Allahumma AamiinÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H