Terima kasih sore, engkau masih menemaniku dengan segudang pekerjaan yang menumpuk harus diselesaikan.
Sore, hanya engkau yang tahu bagaimana penuhnya kepalaku ini seakan mau meledak dengan segala kesibukan. Entah mana yang mau didahulukan semua mendesak untuk diselesaikan.
Sore, tolong janganlah engkau cepat-cepat pergi, jangan dulu redupakan cahanyamu. Bantu aku biar tetap semangat dalam pekerjaan yang menumpuk ini. Terangi dulu hatiku, karena cuma engkau yang mengerti aku, ya hanya engkau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H