Nama: Elmira Zakia Damayanti
NIM: 2410416120020
Kelas: C
Mata Kuliah: Kartografi
Program Studi: S-1 Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat
Dosen Pengampu: Dr. Rosalina Kumalawati, S. Si, M. Si.
Penyalinan peta secara manual biasanya menggunakan kertas kalkir dan kertas transparansi sebagai medianya. Penyalinan peta di atas kertas kalkir dan kertas transparansi merupakan teknik manual yang digunakan untuk menghasilkan peta yang akurat dan presisi. Kedua jenis kertas ini memiliki sifat yang yaitu dapat tembus pandang, yang dapat memudahkan pengguna untuk melihat dan menyalin secara detail agar sama seperti aslinya. Teknik ini sering digunakan dalam dunia pendidikan atau kuliah, khususnya kartografi .Â
Kertas kalkir memiliki tekstur yang sedikit lebih tebal dan kasar dibandingkan dengan kertas transparansi, sehingga lebih cocok untuk penggunaan pena teknis. Kertas ini sering digunakan dalam pembuatan cetak biru karena sifatnya yang stabilitasnya dan kemampuan untuk menyerap tinta yang baik membuat hasilnya rapi tanpa mudah meluber kemana-mana. Sementara kertas transparansi cenderung lebih tipis dan licin, umumnya digunakan untuk presentasi overhead, meskipun juga bisa digunakan untuk penyalinan peta. Karena sifatnya yang licin, hal ini membuat alat gambar yang digunakannya pun harus khusus, contohnya pena permanen untuk mencegah tinta meluber atau geser.
Berikut adalah langkah-langkah proses penyalinan peta:
1. Siapkan Alat dan bahan
- Peta asli yang akan disalin
- Kertas kalkir dan Kertas transparansi
- Pena Permanen (OPF)Â
- Krayon
- Penggaris
- Lampu meja atau pengcahayaan alami dari luar rumah
2. Proses Pengerjaan Penyalinan Peta
- Pertama letakkan kertas kalkir diatas peta asli yang akan disalin, usahakan pengerjaan dilakukan di tempat yang terang atau cahaya nya baik agar bentuk dan detail dari peta asli terlihat di kertas kalkir.
- Kedua, mulailah mengikuti pola atau garis-garis seperti di peta aslinya. Mulailah daris garis-garis yang besar, seperti batas-batas wilayah, jalan utama dan sungai, hal ini dilakukan agar garis besar dalam sebuah peta tersebut lebih dahulu terlihat dan dapat mempermudah proses selanjutnya.
- Ketiga, lanjutkan dengan detail-detail kecil lainnya seperti nama tempat atau daerah pada peta dan simbolnya.
- Keempat, teliti kembali detailnya apakah ada yang masih tertinggal. Jika sudah lengkap maka bisa lanjut di proses pewarnaan.
- Kelima, warnai peta sesuai dengan peta aslinya karena setiap warna pada peta memiliki artinya masing-masing.
- Terakhir periksa kembali elemen-elemen pada peta secara detail, jika kurang jelas maka tebalkan lagi dengan hati hati. Lakukan hal yang sama pada kertas transparansi tanpa perlu diwarna.