Mohon tunggu...
Elmira Zakia Damayanti
Elmira Zakia Damayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya Berkuliah di Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemberitaan Curah Hujan di Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Riau

16 September 2024   13:23 Diperbarui: 16 September 2024   13:35 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar.1 Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Riau (sumber : Ulasan.co)

Nama                         : Elmira Zakia Damayanti

NIM                            : 2410416120020

Kelas                           : C

Mata Kuliah             : Penginderaan Jauh

Program Studi        : S-1 Geografi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat

Dosen Pengampu  : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si

A. Pendahuluan

Kabupaten Kepulauan Anambas adalah sebuah wilayah kabupaten di provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Ibu kotanya adalah Tarempa. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2008 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Natuna. Pada tahun 2020, jumlah penduduk kabupaten ini sebanyak 47.402 jiwa, dan pada akhir tahun 2023 berjumlah 50.140 jiwa. Kabupaten Kepulauan Anambas berbatasan dengan Laut Natuna Utara dan Negara Vietnam di bagian utara. Berbatasan dengan Kabupaten Bintan di bagian selatan. Berbatasan dengan Laut Natuna dan Negara Malaysia di bagian barat. Serta berbatasan dengan Kabupaten Natuna di bagian timur. Total luas wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas adalah 46.664,14 Km,dimana luas lautan lebih besar dari pada luas daratan yaitu 46.029,77 Km (98,65 persen) dan luas daratan 634,37 Km (1,35 persen).Menjadi Kabupaten di wilayah perbatasan negara yang sebagian besar wilayahnya adalah lautan, membuat Anambas mempunyai pulau-pulau terluar. Dari 255 pulau yang ada di Anambas, lima diantaranya adalah lima pulau terluar dari Republik Indonesia.

Curah Hujan (mm) adalah ketinggian air hujan yang terkumpul dalam penakar hujan pada tempat yang datar, tidak menyerap, tidak meresap dan tidak mengalir. Unsur hujan 1 (satu) milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air hujan setinggi satu milimeter atau tertampung air hujan sebanyak satu liter. Di Indonesia, satuan curah hujan dinyatakan dengan satuan milimeter (mm). 1 milimeter dalam curah hujan memiliki arti yaitu dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air hujan setinggi satu milimeter, atau tertampung air sebanyak satu liter. (sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika)

B. Data Jumlah Curah Hujan Kepulauan Anambas Tahun 2019-2023

Tabel 1.1 Data jumlah curah hujan (sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika)
Tabel 1.1 Data jumlah curah hujan (sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika)
Kesimpulkan dari data jumlah curah hujan di Kabupaten Kepulauan Anambas pada tahun 2019 hingga 2023 yaitu pada tahun 2019 merupakan tahun dengan curah hujan paling rendah dibanding kan tahun berikutnya atau yang lainnya. Perbedaan yang sangat jauh antara tahun 2019 dengan tahun 2020,2021,2022,2023. Peningkatan jumlah curah hujan pada tahun 2019 ke tahun 2020 sangat drastis peningkatannya.

C. Framing Pemberitaan Curah Hujan Kabupaten Kepulauan Anambas

Berikut adalah hasil analisis berita dari berbagai media massa mengenai curah hujan di Kepulauan Anamba

Tabel 2.1 Framing Berita Curah Hujan (sumber : dokpri)
Tabel 2.1 Framing Berita Curah Hujan (sumber : dokpri)

Tabel 2.2 Framing Berita Curah Hujan (sumber : dokpri)
Tabel 2.2 Framing Berita Curah Hujan (sumber : dokpri)

Tabel 2.3 Framing Berita Curah Hujan (sumber : dokpri)
Tabel 2.3 Framing Berita Curah Hujan (sumber : dokpri)

Tabel 2.4 Framing Berita Curah Hujan (sumber : dokpri)
Tabel 2.4 Framing Berita Curah Hujan (sumber : dokpri)

Tabel 2.5 Framing Berita Curah Hujan (sumber : dokpri)
Tabel 2.5 Framing Berita Curah Hujan (sumber : dokpri)

Kesimpulan : 

Dari framing berita curah hujan  di Kabupaten Kepulauan Anambas dapat dilihat bahwasan nya curah hujan yang tinggi dikawasan tersebut dapat menimbulkan berbagai bencana, seperti banjir dan tanah longsor.Bahkan curah hujan yang tinggi sangat berpengaruh terhadap hasil panen para petani yang menimbulkan gagal panen,gagal panen ini juga dapat berpengaruh terhadap harga jual bahan makanan di pasar. 

Tetapi sebaliknya curah hujan yang rendah juga akan menimbulkan masalah kekeringan atau krisis air bersih yang dimana itu adalah kebutuhan utama masyarakat Kepulauan Anambas. Maka dari itu masyarakat disuruh selalu waspada jika terjadi curah hujan yang tinggi karena dapat menimbulkan bencana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun