Mohon tunggu...
Elmayanti
Elmayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi traveling dan mengeksplor keindahan alam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengertian Pengindraan Jauh dan Fotogrametri: Kombinasi Pengukuran dan Interpretasi

6 April 2024   21:34 Diperbarui: 6 April 2024   21:35 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penginderaan Jauh berasal dari kata "remote sensing" yang memiliki pengertian bahwa Penginderaan Jauh merupakan suatu ilmu dan seni untuk memperoleh data dan informasi dari suatu objek di permukaan bumi dengan menggunakan alat yang tidak berhubungan langsung dengan objek yang dikajinya (Lillesand dan Kiefer, 1979). Jadi Penginderaan Jauh merupakan ilmu dan seni untuk mengindera/ menganalisis permukaan bumi dari jarak yang jauh, dimana perekaman dilakukan di udara atau di angkasa dengan menggunakan alat (sensor) dan wahana.

Alat yang dimaksud adalah alat perekam yang tidak berhubungan langsung dengan objek yang dikajinya dimana alat tersebut pada waktu perekaman tidak ada di permukaan bumi, tetapi di udara atau di angkasa. Karena itu, dalam perekaman tersebut menggunakan wahana (platform) seperti satelit, pesawat udara, balon udara dan sebagainya. Sedangkan data yang merupakan hasil perekaman alat (sensor) masih merupakan data mentah yang perlu dianalisis terlebih dahulu. Untuk menjadi suatu informasi tentang permukaan bumi yang berguna bagi berbagai kepentingan bidang ilmu yang berkaitan perlu dianalisis dengan cara interpretasi.

Lindgren (1985) mengemukakan bahwa Penginderaan Jauh merupakan variasi teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi. Informasi tersebut berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan dan dipancarkan dari permukaan bumi. Pendapat Lindgren tersebut menunjukan bahwa Penginderaan Jauh merupakan teknik, karena dalam perolehan data menggunakan teknik, dimana data tersebut merupakan hasil interaksi antara tenaga, objek, alat dan wahana yang membentuk suatu gambar yang dikenal dengan citra (imagery) dan data citra.

Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan gejala atau fenomena Geosfer (Atmosfer, Litosfer, Hidrosfer, Biosfer dan Antroposfer) dengan pendekatan kewilayahan dan kelingkungan dalam kontek keruangan. Dari pengertian Penginderaan Jauh tersebut menunjukan bahwa data dan informasi mengenai objek atau fenomena objek di permukaan bumi, sedangkan dari pengertian Geografi adalah Geosfer yang sebagian besar mengkaji permukaan bumi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Dari pengertian tersebut menunjukan bahwa objek atau fenomena yang ada di permukaan bumi dapat diperoleh data dan informasinya. Data ini dapat diperoleh dengan menggunakan jasa sistem Penginderaan Jauh. Dengan menggunakan data Pengideraan Jauh tersebut, secara langsung interpreter dalam mengkaji objek permukaan bumi yang tergambar pada citra tersebut secara langsung menunjukan pendekatan kewilayahan, kelingkungan dalam kontek ruangan. Hal ini didasarkan bahwa sifat dan karakteristik objek di permukaan bumi terjadi relasi, interaksi komponen Penginderaan Jauh dan objek di permukaan bumi menunjukan relasi, interaksi dan interdependensi antara suatu faktor dengan faktor lainnya dalam suatu ruang maupun faktor-faktor antar ruang.

  • Sistem Pengindraan Jauh

Untuk memahami pengideraan jauh, perlu memahami (1) wahana dan sensor (alat), (2) Fisika penginderaan jauh, (3) Spektrum elektromagnetik.

  • Wahana dan Sensor (alat)

Oleh karena perekaman objek permukaan bumi harus dilakukan di angkasa maupun di luar angkasa, maka diperlukan wahana untuk menyimpan alat perekam. Hasil yang diperoleh pengideraan jauh dipengaruhi oleh kerincian objek, sehingga diperlukan wahana yang mampu pada ketinggian yang berbeda, selain harus ditunjang alat perekam yang mempunyai resolusi kecil. Wahana yang digunakan untuk penginderaan jauh diantaranya; balon udara, pesawat terbang, roket, pesawat ulang alik dan satelit. Khusus wahana yang menggunakan pesawat terbang, maka tingkat kerincian objek dapat ditingkatkan, karena dapat digunakan secara multi tingkat (pada ketinggian yang berbeda). Sedangkan wahana selain pesawat, seperti satelit ketinggian wahana sudah ditentukan sebelumnya, sehingga tingkat kerincian objek tergantung pada kemampuan pixel dan kemampuan lensa dalam merekam objek terkecil.

Alat perekam (sensor) merupakan alat yang berfungsi sebagai penerima tenaga pantulan maupun pancaran yang direkam oleh detektor.

  • Fisika Penginderaan Jauh

Data yang diperoleh penginderaan jauh disimpan (disiam) dari jarak jauh. Oleh karena itu data yang direkam (disiam) dalam bentuk data mentah perlu dianalisis, maka data tersebut perlu dianalisis, dari data tersebut menjadi informasi yang diperlukan. Data tersebut diperoleh melalui interaksi antara objek dengan tenaga elektromagnetik, dimana radiasi matahari merupakan sumber tenaga. Tenaga elektromagnetik tidak nampak, kecuali bila berinteraksi. Tenaga matahari yang dipancarkan bergerak secara statis dan terurai dan membentuk berbagai panjang gelombang (). Gelombang elektromagnetik yang terpancar meliputi gelombang elektrik dan magnetik.

Tenaga elektromagnetik merupakan suatu berkas sinar atau dikenal dengan spektrum yang luas, karena luasnya tenaga elektromagnetik dengan berbagai panjang gelombang, maka berbagai panjang gelombang tersebut diklasipikasikan menjadi spektrum. Klasifikasi tenaga tersebut diantaranya: Spektrum kosmik, Gamma, X, Ultra Violet, Tampak, Imfra Merah, Termal, Gelombang Mikro dan Radio.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun