Di antara beberapa tokoh yang memandang negatif peranan agama adalah Sigmund Freud, yang menyamakan antara aktivitas terperinci dan berulang-ulang yang dilakukan oleh orang yang menderita obsesi dan memiliki perhatian secara detil terhadap sesuatu, dengan watak repetitive ritual-ritual keagamaan. keduanya memperlihatkan suatu kualitas talismatik (jimat) dan pada dasarnya memiliki sifat protektif. Maka baginya, agama harus dilihat sebagai suatu neurosis obsessional universal dan neurosis obsessional dilihat sebagai suatu sistem kegamaan privat.Â
Selain itu yang menyimpulkan bahwa Tuhan merupakan sebuah delusi, yaitu sebuah khayalan yang merusak. Selanjutnya, Nietzsche mengungkapkan pandangan tentang "kematian Tuhan". Bahwasannya manusia tidak lagi dilibatkan oleh dunia transenden, tidak lagi berlindung di bawah naungan Tuhan. Hal ini dikarenakan, ide Tuhan dalam agama menurut Nietzsche, memusuhi dan memerangi kehidupan dan alam, mengibiri daya-daya vital manusia. Bahwa dengan "kematian Tuhan" daya kreativitas dan kemerdekaan manusia terbuka dengan seluas-luasnya untuk berkembang penuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H