Perempuan Membaca Buku Saat Traveling, Sebuah Bukti Perempuan Itu Multitasking!?

Jangan tanya kalau soal buku, saya  memang suka buku. Saya suka  sekali membeli buku. Setahun biasanya saya membeli lebih dari 10 buku. 

Pada Tahun 2023  lalu, saya membeli lebih dari 15 buku, karena kesibukan, kebanyakan saya beli  online. Hanya sekali  saya ke Toko Buku. Buku apa saja yang saya beli ? Genrenya beragam, mulai dari sastra, sejarah, agama, hobi, sampai soal  Palestina dan Jerusalem. 

Apa saya membaca semua buku yang saya beli?  nah itu dia.  Pengalaman tahun-tahun lalu, saya hanya mampu membaca 2/3 dari buku yang saya beli. Sisanya, 1/3 lagi saya siishkan dulu. 

Sebab apa ? ya tidak punya waktu, sibuk kerja dan sebagainya. Kenapa Beli ? ya karena saya suka buku. Kalau tertarik, entah dengan judul, penulisnya, biasanya langsung tekan tombol beli. Perkara kapan dibaca, biarlah waktu yang menjawab. He, itu prinsip saya waktu itu. Buku itu..., sebuah investasi. 

Akhir Tahun 2023, he, tak terasa saya memasuki masa purnabakti. Akhirnya saya menjadi manusia bebas. Saya tidak lagi harus berangkat ke kantor pagi-pagi dan pulang menjelang gelap  yang Hari Sabtu dan Minggu kadang lembur jika ada hal yang harus disiapkan secara ekstra. 

Saya bersyukur telah diberi kesempatan menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk negara. Sekarang saatnya saya bisa menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk diri saya sendiri dan keluarga. Sayapun bersyukur pensun masih dalam keadaan sehat jiwa raga.

Terkait sehat jiwa dan raga itu, inilah  intinya, energi saya masih banyak. Saya gunakan untuk banyak hal yang saya sukai, memasak, jalan-jalan kemana saya suka, menulis, dan tentu saja membaca.  Yupz, sodara-sodara sekarang saya punya banyak waktu luang untuk membaca. Saya bisa menyelesaikan membaca buku-buku yang sudah saya beli dan beli sempat saya baca. 

Traveling sambil membaca buku, kenapa tidak. Selama ini 2/3 buku-buku saya itu ya saya baca saat libur, saat traveling. Apalagi sekarang saat saya bisa traveling kapan saja.

Perempuan dan Multitasking

Sejujurnya, jadi mikir juga, apa perempuan yang suka membaca buku saat traveling itu sekaligus bukti bahwa perempuan itu memang multitasking? Hm, tentu butuh penelitian mendalam. 

Apa orang membaca buku saat traveling itu artinya dia tidak fokus pada moment jalan-jalan yang seharusnya ia nikmati semaksimal mungkin ? Entahlah. Bagi orang lain mungkin traveling itu ya jalan-jalan saja, tidak bagi saya. Justru saya jalan-jalan untuk mendapatkan suasana magis membaca buku. 

Suasana magis yang saya maksud itu antara lain. Saya membaca buku sambil telinga saya lamat-lamat mendengar suara ombak. Membaca buku sambil kulit saya merasakan desir angin yang bertiup. 

Jika mata saya lelah, saya bisa alihkan pandangan lagi ke suasana pantai, pasir pantai yang tepinya indah, laut yang  biru kehijauan, ke langit yang biru yang jika beruntung saya akan melihat burung-burung terbang berarak. 

Saat seperti itu, rasanya semangat saya membaca begitu membara, dan semua diksi dan ide yang saya baca akan terpatri kuat di kepala saya. Rasanya saya sedang jadi gw banget pada moment itu.

Source : Dokpri

Ya bagi saya  membaca itu memerlukan panca indra saya seluruhnya. Bukan sekadar mata dan pikiran, semuanya. Saya gak puas kalau saat membaca itu hanya mata dan otak saya saja yang fokus. Saya ingin telinga saya, kulit saya, penciuman saya juga merasakan sesuatu yang membuat saya membaca asyik dan khusuk. 

Baca buku di Pantai (Dokpri)

Apa iya orang yang gemar membaca buku saat traveling yang saya sebutkan tadi adalah ciri orang tersebut multitalented (hiks, Sebagai wong plembang, saya takut keseleo lidah menyebut kata ini, saya sebut saja multitasking) atau multitasking ? entahlah. 

Tetapi perempuan memang sering dikatakan sebagai mahluk yang lebih multitasking dibandingkan pria. Saat membaca di rumah ketika hari libur tiba, saya maunya sambil denger musik, sambil pasang aroma teraphy supaya wangi dan segar. Saat mengerjakan sesuatu di laptop, saya juga bisa sambil ngopi, sambil denger musik, kadang sambil terima telpon boss yang menanyakan ini dan itu, lalu mencarikan data dimaksud.  

Contoh lain, kakak perempuan saya, doi bisa masak sambil nyuci baju di mesin cuci, sambil mnyuapi anaknya makan, sambil membuatkan secangkir kopi untuk suami, sambil melayani celetukan suami alias ngobrol sama suami, wew. Tentu saja masih banyak bukti lain. 

Betulkah Perempuan Lebih Multitasking dibanding Pria?

Membaca Buku saat Traveling Beneran Bisa dan Kapan itu dilakukan ?

Ada pertanyaan lain yang muncul dari celetukan teman di sebelah saya, kapan sih sempat membaca buku kalau sedang traveling? oh banyak. Liat saja di Kereta Api, bandara, banyak traveler menggunakan waktu menunggu boarding sambil membaca. Tak jarang mereka membaca saat dalam pesawat di bus, kereta api dan sebsgainya

Saya pribadi, saya membaca saat traveling itu selain ketika menunggu pesawat, bus  berangkat, juga ketika saya sedang terombang-ambing di kapal kayu yang cukup lama pulang dari pulau ke dermaga. Daripada muntah laut, saya buka lagi batas baca buku saya, mulai membaca lagi. 

Rasanya syahdu dan magis banget membaca di kapal sambil liat matahari mulai senja, warna air laut yang keperakan. Saat saya sudah puas berkeliling pulau dan sudah puas merekam dan menjepret momen, sementara rombongan lain ada yang masih berenang, ada yang masih sekadar maen air, ada yang masih asyik main banana boat dan lain sebagainya. Saya gunakan untuk membaca.

Saya tinggal ambil buku dari tas saya lalu duduk di pondok. Tentunya saya sudah bilang ke tour guide kami, saya disini ya, tolong ingatkan saya kalau rombongan sudah siap ke kapal lagi. 

Perempuan yang Membaca Buku Saat Traveling, Betulkah itu Bukti Perempuan itu Multitasking ?

Kembali  ke pertanyaan, apa betul membaca buku saat traveling itu sebuah bukti bahwa perempuan itu memang multitasking? Bisa jadi iya, bisa juga tidak. Biarlah para peneliti saja yang menjawab, saya bukan peneliti.  

Bagi saya pribadi perempuan yang gemar membaca buku saat traveling itu adalah ciri manusia yang gak mau rugi waktu. Saat menunggu dia gunakan untuk membaca. 

Saat di pantai atau gunung dia membaca. Ya mungkin ciri manusia yang ingin membaca dengan suasana tertentu. Sesuatu yang saya sebut Magis itu.

Yang jelas membaca buku saat traveling itu asyik, kamu wajib coba. Traveling bisa menjadi ajang kamu menyelesaikan membaca buku yang sudah kamu beli dan belum sempat kamu baca. 

Jadi, jangan ragu bawa buku saat traveling. Saatnya kamu perlu mencoba aseeknya membaca buku saat traveling. Salam.

Mau baca Tulisan saya yang lain tentang membaca

3 Hal Kenapa Minat Baca Indonesia Rendah Padahal Buku Bajakan Tinggi