Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

3 Cara Sederhana Traveler dalam Mendukung Pariwisata Berkelanjutan

11 Januari 2024   21:12 Diperbarui: 11 Januari 2024   21:26 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita tidak hidup untuk kita saja dan saat ini saja. Kita juga harus melihat bagaimana dunia kita, lingkungan  di masa mendatang. Apakah masih dapat dinikmati dengan baik dan aman oleh generasi mendatang. 

Ya, kita telah memasuki era Agenda Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals) sejak dekade lalu dan  saat ini dilanjutkan dengan Agenda  Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Develpoment Goals). Tentunya, masih banyak hal harus kita kembangkan. 

Indonesia Menuju Pariwisata Berkelanjutan 

Tau Bhutan?  Ya, Bhutan adalah salah satu negara kecil di Asia Selatan, terletak diantara India dan China, yang sangat menjaga indeks kebahagiaan penduduknya dan sangat menjaga lingkungannya. Bhutan adalah negara yang dulu kekeuh, menolak pariwisata demi menjaga kelestarian lingkungan tepatmya hutannya.

Ya itu hak mereka, secara pribadi saya salut dengan hal tersebut. Tetapi Kita bukan Bhutan. Kita memiliki sumberdaya alam melimpah dengan kekayaan alam bervariasi, sekaligus Sumberdaya masyarakat yang dengan semua dampak sosial yang melekat padanya. Tentunya ada yang harus kita lihat lebih jauh. Bagaimana pembangunan dikejar juga sambil menjaga kelestarian lingkungannya, hal yang kita sebut pembangunan berkelanjutan.

Saat ini Pemerintah Pusat sedang menyusun Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 yang sedang proses pembahasan untuk ditetapkan menjadi Undang-Undang. Kita sedang menuju agenda Indonesia Emas 2045. Didalamnya ada 4 (empat) Pilar Pembangunan, salah satunya adalah Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan. Di dalamnya ada pembangunan Industri dan Pariwisata.

Berdasarkan data BPS Indonesia, sampai dengan Triwulan III perjalanan Wisatawan Nusantara mencapai 192,52 perjalanan atau meningkat 13,36 % dibandingkan Tahun 2022. Ya, wajar peningkatan hanya kisaran belasan persen mengingat sektor pariwitasa kita sedang pemulihan dan bangkit dari dampak Covid-19.  Sementara itu hasil survey Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif yang melibatkan 84 pakar telah memberikan hasil bahwa Pariwisata Berkelanjutan diprediksi akan menjadi tren Pariwisata Indonesia di masa mendatang. 

Bagi saya pribadi, ini memang pilihan yang paling masuk akal untuk menjaga lingkungan kita. Tidak sekadar  aman, memberdayakan masyarakat,  ramah lingkungan, menjaga sustainablelitynya bagi generasi mendatang. Bagaimana caranya, mudahkan? ini pertanyaan selanjutnya. 

Tidak bisa tidak. Meski tidak mudah, kita harus memulai dari masyarakat. Kenapa ? sebab masyarakat adalah pelaku utama dari sektor pariwisata itu sendiri. Tidak saja sebagai penggagas pengembangan destinasi wisata baru, yang akan menikmati (user) pariwisata tersebut  juga masyarakat. 

Jika mengenalkan Pariwisata Berkelanjutan dengan banyak istilah asing itu sulit, kita coba dengan hal sederhana. Pariwisata Berkelanjutan itu adalah pariwisata yang memberdayakan masyarakat, aman, nyaman, sehat dan lestari. Supaya dapat menghidupi maka pawiwisata itu juga harus menguntungkan. Slogan ini yang harus terus kita dengungkan ke masyarakat.  

Pada Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan disebutkan bahwa Pariwisata Berkelanjutan adalah pariwisata yang memperhitungkan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan saat ini dan masa depan. Bisa kita lihat definisi tersebut tidak beda dengan pengertian sederhana Pariwisata Berkelanjutan yang sudah saya sebut sebelumnya. 

Sumberdaya Manusia (masyarakat) adalah salah satu aspek penting pembangunan pariwisata berkelanjutan, selain aspek pemasaran, destinasi, iptek, keterkaitan lintas sektor dan lain sebagainya. Pemerintah melakukan perannya melalui kebijakan dan strategi pembangunan berkelanjutan yang didalamnya ada pembangunan infrastruktur, pendampingan masyarakat pelaku pembangunan pariwisata dan lain sebagainya. Kita sebagai masyarakat, penikmat pariwista, ya kita punya peran yang tidak kalah penting. 

Jika masyakat adalah aspek penting, maka apa yang bisa kita lakukan sebagai masyakarat pada Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan? Pertanyaan ini selalu terngiang di kepala saya. Lama saya renungkan. Saya cari jawabannya saat saya sedang melakukan perjalanan wisata ke pantai atau puncak bukit ketika mencari semburat matahari pagi dan senja yang disebut orang sunrise dan sunset itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun