Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

5 Alasan Kenapa Makanan Gorengan Itu Tidak Sejahat yang Diduga

9 Juli 2021   09:44 Diperbarui: 9 Juli 2021   22:46 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepiring Godo-godo Udang Homemade yang Sehat/Sumber Foto : Dok Pribadi

Sesungguhnya memasak makanan dengan teknik menggoreng itu pada zaman dahulu kala bukanlah budaya asli Nusantara. Orang Indonesia mengenal teknik menggoreng dari pendatang Tionghoa. 

Seiring waktu teknik menggoreng kini begitu populer di Indonesia. Makanan yang dimasak dengan digoreng begitu digemari. Jangan tawari saya gorengan, sepanjang menarik dan aman menurut saya, pasti saya sikat, he.

Meski disukai, kesadaran akan makanan sehat dan bahayanya makanan gorengan juga sudah mulai muncul. Orang mulai berhati-hati dan pilih-pilih gorengan. Saya kira ini bentuk kesadaran yang bagus, asal tidak salah kaprah dan berlebihan.  

Saya sering mendengar orang mengklaim makanan orang lain tidak sehat karena orang lain tersebut menampilkan makanan gorengan diantara menu makanannya. 

Ya gak sepenuhnya salah. Tapi bagus juga kita analisa, apa iya gorengan itu sudah pasti tidak sehat ? pasti jahat bagi kesehatan kita ? lanjut baca ya

Menurut saya (kebetulan dulu belajar sedikit soal teknologi pangan, Pangan dan gizi), ya tidak semua makanan yang digoreng bisa kita klaim "Tidak sehat".  

Ada banyak alasan dan penjelasan tentang sehat atau tidaknya makanan. Entah itu makanan segar, direbus, dikukus, atau olahan lain seperti digoreng, dibakar dan lain sebagainya. 

Terkait hal tersebut, saya kemarin sedikit merenung tentang klaim makanan gorengan itu jahat atau tidak. 

Berikut 5 (lima) alasan kenapa Makanan Gorengan Itu Sehat dan Gak Sejahat Yang Kita Duga 

  1. Bahan Yang Digoreng Berasal dari bahan Mentah yang Sehat. Makanan Sehat hanya berasal dari bahan mentah (Raw Matterial) sehat. Alasan pertama adalah digoreng atau tidak, makanan sehat itu tergantung kandungan gizi bahan mentahnya. Makanan sehat adalah makanan bergizi, tidak mengandung bahan alami atau kimia yang berbahaya bagi kesehatan.
    Ada bahan segar, mengandung zat gizi tapi juga mengandung senyawa racun yang berbahaya, maka ini makanan yang tidak sehat sampai dia diberi treatment tertentu menghilangkan racunnya. Ada bahan mentah sudah diolah dengan penambahan bahan kimia dimana kita harus jeli melihatnya. Tahu, mie, bahkan ikan laut, meski disinyalir makanan sehat ya harus dilihat lagi pengolahannya sehat tidak. Ditambah pengawet tidak.
    Meski bahan makanan ini direbus atau dikukus yang menurut perkiraan kita orang awam adalah cara pengolahan makanan paling sehat ya tetap gak sehat, kata saya. Jadi kalau makanan gorengan itu berasal dari bahan mentah yang sehat, maka dia bisa menjadi makanan sehat asal memenuhi syarat lainnya. Dan makanan digoreng bukan makanan yang jahat. Malah bergizi sebab minyak mengandung vitamin E, alpa-omega dan mineral lainnya yang dibutuhkan tubuh 
  2. Jenis minyak yang dipakai untuk Menggoreng. Minyak goreng yang diklaim sehat adalah minyak goreng dengan kandungan asam lemak tak jenuh, rendah asam lemak jenuh. Kita tau minyak dengan asam lemak jenuh bisa mengakibatkan tingginya kadar kolestreol dalam darah. Beberapa peneliti menganjurkan minyak dengan kandungan asam lemak jenuh rendah. Contoh minyak jagung, minyak biji Bunga matahari.
    Selain itu, dianjurkan juga melihat kadar smoke pointnya. Minyak goreng yang sehat memiliki kandungan Smoke point tertentu. Smoke point atau Titik asap minyak adalah titik suhu ketika minyak mencapai suhu maksimum, mulai membakar, dan menjadi asap. Semakin tinggi smoke pointnya maka makanan gorengan akan lebih sehat karena pada suhu tinggi dia belum pecah dan memasak akan lebih cepat sehingga lebih sedikit minyak yang diserap oleh maknanan yang digoreng.
    Jadi makanan yang digoreng dengan minyak bagus, rendah asam lemak jenuh, apalagi tinggi kadar smoke pointnya maka dia makanan sehat, bukan makanan jahat. Menurut para ahli yang membandingkan minyak zaitun, minyak canola, minyak jagung dan lain-lain, minyak zaitun lebih sehat jika dipakai untuk menggoreng. Komposisi kimiawi minyak goreng secara umum akan stabil dibandingkan minyak biji-bijian. Sedangkan minyak zaitun ternyata paling tahan terhadap oksidasi.
    Asam lemak trans serta persentase total zat nutrisinya adalah yang paling sedikit berubah pada suhu 160 derajat C saat dalam proses penggorengan. Menurut saya minyak sawit yng dijual di pasaran kita masih aman dan sehat digunakan untuk menggoreng karena dibuat dengan metode tertentu yang sudah diuji. Maaf saya gak sebut merk ya. Sebab Gak mungkin kita melulu menggunakan minyak zaitun atau minyak canola yang jelas mahal alias mehong. Saya pakai minyak zaitun biasanya cuma untuk salad, bukan untuk menggoreng.
  3. Teknik Menggoreng. Ada makanan yang dimasak dengan teknik menggoreng menggunakan minyak banyak dan terendam (deep fryng), ada teknik menggoreng menggunakan minyak sedikit (shallow frying. Ada pula teknik sauteing (minyak seadanya, atau ditumis), dsb. Deep frying dianggap merusak zat gizi makanan dan membuat minyak terserap lebih banyak dan makanan meningkat kalorinya dan kandungan lemaknya.
    Tetapi jika deep fryingnya dilakukan lebih cepat akan meminimalisir kerusakan zat gizi ya silahkan saja. Menggoreng dalam waktu lama akan merusak makanan dan meningkatkan  kalori juga lemak tidak jenuh dan jenuh pada makanan. Menggoreng dengan minyak bekas juga bahaya, karena minyak sudah mengandung lemak trans tinggi yang berbahaya bagi kesehatan bahkan memicu kanker. 
  4. Proporsi dan Porsi Makanan Goreng Yang Dikonsumsi. Proporsi makanan yang dikonsumsi sangat penting. Jika saat makan siang anda makan semangkuk sop, sepiring lalapan segar dan seporsi ikan goreng atau tahu goreng, ya ini masih proporsi yang sehat. Artinya proporsi makanan goreng hanya 1/4 dari porsi makanan yang anda konsumsi.
    Kecuali anda makan sepiring tempe goreng, sepiring gorengan (bakwan, pisgor, kentang goreng) doang ya iyalah gak sehat, heuhe. Jadi jika porsi makanan yang digoreng cuma 1/4 atau kurang, ya masih sehat kata saya. Apalagi bagi yang mengidap riwayat penyakit tertentu, tinggi kolesterol, jantung, misalnya, maka tentu saja harus mengurangi porsi dan proporsi makanan gorengan. Di luar itu, silahkan mengkonsumsi makanan gorengan yang sehat dengan porsi dan proporsi yang tidak berlebihan. 
  5. Frekuensi mengonsumsi Makanan Yang digoreng. Pagi sarapan sepiring bakwan berminyak, siangnya makan nasi plus ikan goreng atau ayam Fried chicken crunchy  tanpa sayuran dan buah. Makan malamnya begitu lagi, tambah gak sehat Kalau seharian dan hari-hari lain dalam seminggu kita sukanya gorengan melulu, tanpa memperbanyak sayuran dan buah, ya jelas gak sehat. Bukan gorengannya yang jahat, kita yang gak mengatur pola harian konsumsi kita.

Demikian menurut saya. Makanan yang digoreng atau Gorengan itu tidak sejahat yang kita duga asal mempertimbangkan 5 hal di atas. Dengan bahan dan proses menggoreng yang sehat, makanan sehat bisa kita dapat.

Lemak, minyak yang berpadu dengan panas, yang kita sebut menggoreng, adalah sebuah langkah ajaib pada seni memasak bagi Samin Nosrat yang menulis buku "Salt, Fat, Acid and Heat". Ketika lemak/minyak berpadu dengan panas, dia menambah citarasa, mengubah tekstur, memperlezat makanan.  Tinggal bagaimana pemilihan bahan segar dan sehat, proses dan teknik menggorengnya yang harus dilihat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun