Omong-omong soal produktivitas perempuan, meski gambaran statistik tenaga kerja dari Sarkernas BPS belum begitu menggembirakan, setidaknya contoh perempuan Lansia aktif produktif dan sukses di atas adalah sebuah contoh yang baik. Sayang belum ada data terkait rasio Lansia Perempuan/Laki-laki yang masih aktif dan produktif.
Pandemi Covid-19 memeperparah kondisi Ketenaga Kerjaan Dunia juga Indonesia. Ini telah kita saksikan bersama.
- 1,62 juta orang menjadi pengangguran karena Covid-19
- 0,65 juta orang menjadi bukan angkatan kerja karena Covid-19
- 1,11 juta orang sementara tidak bekerja karena Covid-19
- 15, 72 juta orang bekerja dengan pengurangan jam kerja (shorter hours) karena Covid-19
Tetapi jika dibandngkan periode Februari 2020, Tingkat Pengganguran Terbuka  (TPT) perempuan, juga laki-laki, meningkat pada Agustus 2020 (yang disebabkan Covid-19 tadi) lalu agak menurun sedikit pada Februari 2021.
Kebetulan saya sering melihat data BPS, angka TPAK perempuan selalu lebih rendah dibandingkan laki-laki dari tahun ke tahun. Gak percaya, silahkan lihat dataya di web BPS
Siapa yang membenahi? Ya semua lini. Seluruh stake holder. Pemerintah baik pusat, provinsi dan kabupaten/kota, dunia usaha, perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan dan keperempuanan dalam banyak nama itu. Hal paling penting bagi saya adalah para perempuan sendiri.
Perempuan harus bangkit. Jangan ragu dan tetaplah semangat. Tidak ada yang bisa menghalangi perjuangan seseorang kecuali kita sendiri yang melempem. Himbauan saya juga kepada semua kawan-kawan Kompasiana, baik laki-laki maupun perempuan, ayo beri semangat kepada perempuan.Â
Perempuan itu Ibu Kehidupan. Garda terdepan keluarga. Jika Perempuan berdaya, anak-anak dalam Rumah tangga  juga ikut berdaya, keluarga menjadi ikut mapan.Â