Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Sebelum Jadi Kritikus Makanan, Perhatikan 5 (Lima) Hal Penting Ini

22 April 2021   11:49 Diperbarui: 22 April 2021   17:54 2330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Dok.Kompal

Sebelum mulai mengulik judul di atas, ada baiknya kita pahami dulu apa itu profesi Kritikus Makanan. Kemudian, apa sih bedanya kritikus dengan review makanan ? Lalu kita-kita yang suka hajar bleh mengeluarkan kritik uneg-uneg di sosmed soal makanan di resto A, warung B, cafe C termasuk yang mana? Nah bingung kan, ehm. 

Baiklah, mumpung saya sedang semangat membahas hal ini, mari kita urai satu per satu.

Apa itu Kritikus Makanan

Menurut saya kritikus makanan adalah mereka yang profesinya memberikan kritik penilaian yang bertanggung jawab, semacam kritik membangun pada makanan yang disajikan di resto, cafe, warung dsb. 

Kritik tersebut biasanya dipublikasikan pada media elektronik seperti koran, majalah atau dalam buku khusus. Perkembangan waktu memuat para kritikus memberi penilaian dengan range atau skala tertentu. Bahkan sebagian membuat skor penilaian dengan bintang, bintang 1 sampai dengan 5 dan seterusnya.

Beda Kritikus Makanan dengan Review Makanan  

Sebagian ada yang berpendapat kritikus ya kritik. Ulasannya ya kritik tok, tidak ada pujian. Puja-puji hanya diberikan oleh para reviewer atau tepatnya para endorser. Saya kurang sepakat dengan ini. 

Meskipun penilaian yang diberi embel-embel bertanggung jawab itu bisa saja subjektif, kritikus makanan sesungguhnya melakukan kritikannya dengan melihat fakta yang ada. 

Mereka tidak melakukan kritik tok. Pada saat tempat yang diulasnya mengalami kemajuan, dia memberikan ulasan kemajuan tersebut. Dan ketika makanan yang dicicip memang the best, gak ada cela, ya tidak maksa dikritik melainkan dipuji.

Bedanya dengan reviewer adalah pada fokus ulasan. Kritikus fokus pada kekurangan untuk diberikan kritik agar diperbaiki oleh para owner resto/cafe/warung. Sedangkan reviewer fokus pada kelebihan dan kekuatan resto/cafe/warung. Sejujurnya banyak juga reviewer yang memberikan review sewajarnya sesuai fakta. 

Sayangnya, sebagian yang lain kadang memberikan penilaian yang terlalu bagus demi menyenangkan owner sehingga susah dibedakan dengan endorsmen (endors terselubung). 

Sekali lagi ini menurut saya. Teman saya nyeletuk, alm.Pak Bondan Winarno termasuk mana? Meski hampir kebanyakan orang menyebut beliau kritikus makanan, bagi saya beliau reviewer makanan. Reviewer makanan yang bertanggung jawab dan top dengan jargon "Maknyus"nya. 

Sumber Foto: femalefirst.co.uk
Sumber Foto: femalefirst.co.uk

Kenapa Kritikus Makanan Dibutuhkan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun