Tidak banyak yang berubah dengan gaya berpakaian saya selama masa pandemi Covid-19 ini. Saya tetap menggunakan hijab ketika ke luar rumah. Sedang di halaman rumah, biasanya saya gak pake (Kecuali ada tamu, saya baru pake). Â
Gaya berpakaian saya tetap sama. Ketika bekerja  saya mengikuti aturan seragam kantor. Ketika hari libur, saya pilih gaya berpakaian casual kesukaan saya. Kan, tidak banyak berubah.
Hal yang berubah adalah, pemakaian masker. Sekarang saya, juga kita semua yang sadar keluar rumah aman dengan mematuhi SOP yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Covid-19 yaitu menjaga jarak aman, mencuci tangan, menggunakan masker bahkan face shield. Mengurangi kunjungan ke tempat ramai.Â
Bahkan rapat yang mengundang pihak luar di kantor sekarang dilakukan dengan metode daring meskipun sudah era new normal atau new normal transisi, apapun namanya.
Selain masker, ketika hari libur saya memilih gaya casual yang lebih simple. Sebab selesai keluar rumah semua pakaian harus dicuci maka saya mengurangi pemakaian jeans juga blus baik atasan maupun baju kaos tebal.Â
Saya lebih suka pakaian casual 1 (one) piece. Gamis atau abaya simple bahan ringan dan menyerap keringat. Mengurangi jumlah baju kotor, mencucinya mudah.
Trend Masker Saat Pandemi Covid-19
Omong-omong soal tren pakaian masa pandemi Covid-19 ini, hm, saya melihat masker memang jadi tren yang tak terpungkiri. Semua orang (yang sadar) menggunakan masker saat keluar rumah. Ini juga menjadi peluang bisnis industri mode pakaian sejauh yang saya lihat.Â
Jika beberapa bulan lalu beberapa industri busana muslimah menyelipkan masker sebagai bonus pada busana muslimah yang mereka jual, kini Fashion busana muslimah sekarang memang menjual pakaian mereka dilengkapi dengan masker senada warna pakaian.Â
Penjualan hijab atau jilbab, syar'i (lebar dan panjang)Â maupun non syari'i juga dilengkapi masker warna senada. Bahkan ada merek sebuah jilbab yang menggunakan teknik cadar pada jilbab yang mereka jual dan difungsikan sebagai masker, hm, kreatif.
Di luar itu, fashion memang telah berkembang dan menyesuaikan dengan kebutuhan masa Pandemi Covid-19. Lihat saja, industri  label fashion yang terkenal telah menjual produk mereka dilengkapi masker.Â
Industri bikini sekarang muncul trend "Trikini", yaitu bikini two pieces yang dilengkapi masker senada sebagai piece ketiga. saya pakai juga ? hehe, kenapa gak kalo berenangnya dalam bak di rumah sendiri, yen ono, wkwkwkw.
Trend Masker Jumputan di Palembang
Ya kapan lagi membela produk kampung saya kan. Ini dilakukan hampir kebanyakan perempuan, laki-laki juga sih, Â di Palembang. Dipopulerkan oleh banyak butik, lembaga dan instansi pula seperti Pariwisata Kota Palembang. Butik jumputan, apalagi. Lihat saja di IG ataupun sosial media lain.
Pemakaian masker jumputan sedang marak di Palembang. Faktanya seperti itu. Jadi kalau sedang di kantor saya lihat sendiri, hampir 30% pekerja di kantor saya menggunakan masker jumputan (sayang saya tidak mendapat fotonya). Sisanya menggunakan masker yang disediakan secara gratis di kantor. Angka tersebut buat saya cukup tinggi.Â
Sebanyak hampir 30% 0rang rela beli sendiri masker jumputan yang bisa dicuci dan dipakai berulang kali daripada menggunakan masker gratis sekali pakai adalah hal yang positif bagi saya. Â Tentu saja angka ini baru pengamatan sementara, harus ditelisik lebih jauh.
Beberapa butik dan indusri jumputan Palembang yang kini juga membuat masker jumputan. Ada yang memang dengan niat profit, ada juga untuk niat amal dan membantu warga. Â
Masker Palembang diproduksi dan dijual oleh banyak orang, antara lain Palembang Souvenir House. Intan Songket membuat Masker Jumputan sebagai souvenir gratis bagi pelanggannya.Â
Seorang perempuan pengrajin Jumputan, Tria Gunawan membuat dan menjual masker jumputan Palembang yang hiegenis. Gambo Moeba di Sekayu yang digagas Tya Yufadha membuat masker jumputan dari bahwan alami dan pewarna alami. Hasil penjualan maskernya konon disumbangkan untuk warga yang terdampak Covid-19.Â
Ada anyak lagi industri Masker Jumputan Palembang lainnya seperti veyhijab, Jejakaisyah dan lain-lain. Ruame dan buanyak.Â
Begitulah. Pandemi Covid-19 mau tidak mau memberikan pengaruh pada kehidupan kita. Sebagian memandangnya hanya sebagai musibah, sebagian memandangnya sebagai ujian. Sebagian lagi optimis melihatnya sebagai sebuah alternatif untuk menjadi peluang bisnis.
Muncul Tren Gaya busana masa Pandemi Covid-19. Salah satunya adalah penggunaan masker jumputan di Palembang. Masker Jumputan palembang memang menarik, warnanya cerah dan ceria, bisa meningkatkan mood loh kata saya.
Minat mau pakai juga...? Gampang, tinggal cari butik di atas pada  IG atau facebook mereka. Bisa pula cari penjualan online lain di shoppee, bukalapak, tokopedia dan lain sebagainya. Ada banyak sekali toko yang menjual masker Jumputan Palembang.
Jangan lupa pakai masker ya, apalagi masker Jumputan Palembang, siiip . Tampil manis oke, aman pula dan sesuai SOP keluar rumah saat Pandemi Covid-19. Â
Salam Kompasiana. Salam Kompal selalu.
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H