Di dalam selimut pagi buta membangunkannya
bangun bangunkan segala yang tadi terlelap dan terhenyak
Kau kira dia tidur lena wahai pagi buta ?
tidak, sampai kau lihat air mukanya memerah terlindas mimpi tak jelas
Mimpi tak selalu jelas dan tak selalu ketika manusia lena dalam tidurnya
bahkan ketika rebah sambil membaca puisimu, kicauanmu, ceracaumu yang kau sajikan disini sana ini singasana
dia tergelak sejurus lalu bibirnya melengkung, kadang dahinya berkernyit, lebih banyak matanya menyipit tak jelas
lalu pagi buta menariknya hingga ia menyeret tubuhnya di meja  yang tak digunakannya, hanya celana tua dengan mesin catatan di atas kedua pahanya
dan kau membaca ceracau jari jemarinya di mesin pencatat segala sebab pagi buta telah membangunkannya
air mukanya masih sama, memerah tak jelas, kadang terlihat begitu ikhlas di saat sama kadang terlihat culas
(Palembang, 3 Juni 2020 ketika PSBB diperpanjang dan mall-mall siap menyambutmu kawan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H