Tak usah ditebak lagi. Pastilah Murni segera mencari sinyal, membawa handphonenya diantara Pohon Pedada tepi rumahnya. Murni menelpon LIm, mengabari kejutan indah itu,
"Alhamdullillah kak, Ubak akhirnya merestui kita nikah tanpa pesta"
"Datanglah usai lebaran, hilal pernikahan kita telah tampak..."
Tak jelas lagi apa kelanjutan pembicaraan Murni dan Lim di telpon.
Angin terus bertiup. Dinding rumah panggung kayu itu masih berderit. Pohon pedada di tepi rumah Murni di Dusun Sembilang kelak akan menjadi saksi pembicaraan manis keduanya. Maka Angin Sembilang, teruslah bertiup dan bawa harapan baik.
*****Tamat*****
Catatan Kamus Bahasa Palembang:
Ado : Ada
Gelok : Toples
Biso : Bisa
Dak (idak) : Tidak