Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Bon Apetit, Kolak Labu Kuning dan Es Teler Buah Lokal Hidangan Locavore untuk Buka Puasa

11 Mei 2020   16:12 Diperbarui: 11 Mei 2020   16:17 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah lokal untuk es teler Sumber Foto : Dokpri

Bahan pangan lokal buat saya selalu enak, lebih segar dan pasti jadi pilihan kami. Alasannya banyak, antara lain lebih segar, lebih alami, lebih murah, menyantapnya bikin bahagia karena tidak asing , seperti membuka kotak kenangan. Lebih lengkap bisa dilihat tulisan saya tentang hal tersebut DISINI.

Untuk buka puasa apalagi. Bahan pangan lokal jadi andalan keluarga kami.  Buah lokal yang murah meriah itu  insaAllah selalu ada, entah jeruk, pepaya, blewah, alpukat dan lain sebagainya. Sejujurnya saya lebih suka makan buah langsung tanpa diolah, tanpa dtambahkan apapun, lebih segar dan sehat dan betul-betul clean food. 

Hanya, sejarah panjang seni dan teknologi pengolahan pangan yang melahirkan beragam jenis kuliner kita itu kadang meronta-ronta dan memanggil-manggil untuk dicoba. Sebab kita besar dengan gaya dan budaya kuliner kita yang beragam. Termasuk buah-buahan yang sering kita olah menjadi aneka kuliner. Pun kuliner untuk buka puasa di Bulan Ramadan.

Nah tau buah Labu Kuning kan gaes? Pasti tau dong. Labu Kuning (Pumpkin) ini banyak sekali di Palembang umumnya di Sumatera Selatan. Penggunaannya jelas bukan untuk topeng halloween hehe tapi untuk diolah jadi makanan. Jika kita sedang mudik atau perjalanan biasa ke arah Muara Enim, Lahat, Pagar Alam, buah ini kadang dijual begitu saja di pinggir jalan. Sebagian disebut Prenggi, sebagian disebut Tabu Kuning.

Sumber Foto: sumsel.antaranews.com
Sumber Foto: sumsel.antaranews.com
Ibu saya sering memasak Labu Kuning menjadi Gulai Santan Pedas. Campurannya, kacang panjang, Ikan salai dan kadang ditambah pula Jamur Grigit. Sedapnya, nampol banget. Menuliskannya saja saya sudah ngences hahaha. Sudah ada dalam rencana saya besok membuat gulai ini.

Selain gulai tadi, sebetulnya Labu Kuning kuning bisa dibuat banyak sekali jenis makanan. Bisa dibuat kolak. Bisa pula diolah menjadi dodol. Bisa dibuat Cake. Tentu saja  jadi aneka gulai dan sayur yang sedap.

Labu Kuning yang saya beli di pasar Sumber Foto : Dokpri
Labu Kuning yang saya beli di pasar Sumber Foto : Dokpri
Kali ini saya akan cerita tentang Kolak Labu Kuning. Seminggu yang lalu saya baru membuat Kolak labu Kuning untuk buka puasa keluarga kami. Saya campur dengan Ubi Kayu (singkong). Saya beri sedikit rempah (Kayu Manis, Kapulaga dan Cengkeh) ala Chef Bara sebab konon rempah bagus untuk menghangatkan dan menyehatkan tubuh di masa kita menanggulangi Corona ini. Rasanya, yummy dan lezat.  

Selain uenak juga bikin bahagia bagi saya karena ini makanan penuh kenangan yang dulu sering dibuat almarhumah ibu saya untuk keluarga kami buka puasa ketika masa saya bocah dulu.

Membuatnya mudah sekali. Saya rebus dulu singkong, setelah singkong lembut saya masukkan labu kuning sampai labu setengah matang lalu saya sisihkan. Sementara di panci yang lain saya rebus gula aren (saya pakai Gula Batok Linggau) dengan sedikit air lalu saya saring. Setelah disaring saya beri rempah tadi. Lalu saya masukkan Ubi Kayu (Singkong)  dan labu kuning yang sudah direbus serta daun pandan yang disimpul. Rebus sebentar lagi lalu masukkan santan. Jadilah dia Kolak Labu Kuning dan Ubi Berempah yang bikin Bahagia. Cara memasaknya secara lengkap bisa dilihat di Cookpad saya DISINI.  

Bahan Kolak Labu Kuning--dokpri
Bahan Kolak Labu Kuning--dokpri
tinggal kasih santan--dokpri
tinggal kasih santan--dokpri
Kolak Labu Kuning Nostalgia Berempah--dokpri
Kolak Labu Kuning Nostalgia Berempah--dokpri
Selain kolak, tentu saja hidangan buka puasa yang digemari adalah jenis minuman segar. Maka olahan buah lokal kedua  yang saya ceritakan di tulisan ini adalah Es Teler Buah lokal ceria ala Campur Sari. 

Membuatnya mudah sekali. Hanya perlu beberapa buah lokal seperti Mangga, alpukat, nangka, buah naga, dan buah delima. Buah-buahan tersebut bisa dicari di Pasar Tradisional, kecuali buah delima yang agak susah dicari, kebetulan saya dikasih teman. Buah Naga sekarang banyak ditanam oleh petani kita. Termasuk di Sumatera Selatan. Salah satunya di Prabumulih sudah ada petani buah Naga yang sukses. 

Buah-buahan lokal segar tadi tinggal dicuci, dikupas lalu dipotong-potong sesuai selera. Beri Susu Kental Manis, beri es batu, jadilah Es Teler Buah Lokal Ceria yang segar dan nikmat. Warnanya cantik dan ceria.   

Buah lokal untuk es teler Sumber Foto : Dokpri
Buah lokal untuk es teler Sumber Foto : Dokpri
Tinggal campur--dokpri
Tinggal campur--dokpri
Es Teler Buah Lokal Ceria--dokpri
Es Teler Buah Lokal Ceria--dokpri
Sayur-sayuran dan buah-buahan kita warnanya begitu kaya. Aneka warna. Sudah lama saya tidak pernah lagi menggunakan pewarna, baik pasta maupun syrup botolan untuk makanan yang saya buat. 

Jika saya sedang buat kue dan perlu warna hijau, saya pakai daun pandan yang saya tambah daun suji. Jika saya  buat Es teler yang memerlukan warna pink cantik, saya tinggal pakai buah naga atau strawberry. Warna shocking Pink atau bahkan soft pink yang cerah akan tampil. Tergantung banyak sedikit buah tersebut digunakan. 

Selain lebih alami dan teduh juga lebih sehat dan bikin nyaman. Termasuk santan, saya lebih suka santan alami yang segar daripada santan buatan yang sudah jadi.

Mau coba bikin es teler campur sari dari buah-buahan lokal kita? ayo buat, segar, nikmat, gak nyesel deh.  Resep lengkap di Cookpad saya bisa dilihat DISINI

Saya memang penyuka buah dan pangan lokal. Alasannya seperti yang saya sebut tadi, lebih nyaman di kantong, lebih sehat dan lebih alami. Selain itu mengkonsusmi dan membelinya berarti kita membantu petani kita juga. Saya memang golongan Locavore, pemakan bahan pangan Lokal (local). Kapan lagi kita membela petani kita, yakan.

Salah satu bentuk dukungan dan pembelaan saya untuk petani lokal di Sumatera Selatan adalah membeli produk mereka. Saya cinta pake banget. Sebab buah-buahan lokal kami memang lebih sreg di lidah. Mau bikin Pindang atau opor ayam Palembang yang enak  itu kalau saya rampainya harus nanas lokal dari Prabumulih. Manisnya segar, sangat cocok untuk rampai pelengkap rasa kuliner Palembang.

Demikian kawan, 2 (buah) resep dari buah-buahan lokal untuk buka puasa dari saya. Bon apetit, Hidangan Locavore dari Buah lokal, Kolak Labu Kuning dan Es Teler Buah Lokal Ceria dari saya.

Salam Kompasiana. Salam Kompal selalu.

Sumber :

5 Alasan Kenapa Pangan Lokal Lebih disukai

Saya Locavore, Ayo Kamu Juga Dong...!

Sumber Foto : Dok.Kompal
Sumber Foto : Dok.Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun