Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Solidaritas antar Manusia Dalam Film Dokumenter "Marianne James Chez Les Bajaus en Indonesie"

9 Mei 2020   21:15 Diperbarui: 9 Mei 2020   21:13 2175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : avcesar.com

Saya terkesima pada Marianne yang menjawab pertanyaan para Perempuan disana agar bangga dengan eksotisme mereka. Kulit hitam manis kalian indah. Mata kalian lebih hidup.  

Saya terkesima melihat Marianne ikut memakai bedak beras dengan kunyit bersama di wajahnya sebagaimana kebiasaan perempuan-perempuan disana. 

Saya terkesima ketika seorang  Bu Ria, salah seorang Ibu disana begitu mengkhawatirkan rombongan Marianne dan Frederic yang seharian dan semalaman belum pulang ke Mandebulu (nama rumah tengah laut mereka) ketika mereka  mengitari laut melihat orang mencari ikan malam hari dengan menyelam dan menombak ikan bersama pak Fatahan. 

Saya juga terkesima melihat mereka mandi bersama dengan baju dan kain melilit penuh keakraban. 

Saya masih terkesima hingga di akhir cerita, tanpa bisa saya tahan, mata saya basah. Basah saat melihat mereka berpelukan dan saling menangis saat Marianne dan Frederic pamit meninggalkan Mandebulu menuju negara mereka. 

Orang Bajo di tengah Laut yang saya saksikan di film itu, punya pilihan lain seandainya mereka mau. Seperti hidup di daratan sebagaimana anjuran pemerintah karena menganggap hidup di daratan lebih beradab. Bisa jadi begitu. Tetapi, tentu saja mereka yang lebih tau apa yang lebih tepat untuk mereka. Tak bisa dipaksa.  

Mereka lebih memilih untuk bertahan hidup di tengah laut sebagaimana leluhur mereka telah memulai hidup dulu. Ini pilihan yang harus dihargai. Jika hidup dengan sederhana bisa membuat bahagia dan jiwa yang tenang, apalagi yang dicari. Buat apa segala hiruk-pikuk itu bukan. 

Ayo saksikan film ini. Bisa dilihat di Youtube berikut. Ini saya kasih link yang sudah diberi setting suara Indonesia. 


Begitulah. Selain film dokumenter ini, tentu saja banyak film lain tentang solidaritas. Film Nasional kita, ada Laskar Pelangi, ada 5 CM dan lain sebagainya. Film Holywood, Bolywood, dan film asing lain banyak juga tentang solidaritas. 

Sebab solidaritas adalah bagaimana persahabatan dan persaudaraan terjalin dengan saling membantu dan saling mensupport. Mari kita wujudkan dalam kehidupan nyata kita.

Berjuang menanggulangi pandemi Covid-19, mana bisa sendirian. Kita harus bersatu. Lupakan perbedaa. Lupakan kepentingan. Ya, dengan solidaritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun