Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Semangkuk Es Krim Alpukat

5 Mei 2020   14:17 Diperbarui: 5 Mei 2020   14:22 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Aslinya semalam tanpa taburan)

Semalam ia ada di meja kami. Kami buat begitu saja dan tak sengaja. Sebab  kue dan minuman tak sempat tersaji. Entah malas entah karena tak sempat dibeli.

Kami hanya makan nasi. Lauk nasi yang seadanya. Sambal udang pedas sisa sahur sebelumnya. Semangkuk sayur lodeh labu kuning dadakan yang saya campur-campur begitu saja dengan wortel, labu siam dan kacang panjang. Juga sedikit susu fullcream sebab santan segar tak ada.

Ketika malam merangkak sementara tak ada makanan lagi, sedang lauk tersisa untuk makan sahur, terasa ada yang meronta di kepala.

Maka saya bergerilya mencari apa yang ada dalam lemari pendingin kami. Saya masih beruntung sebab menemukan 2 buah alpukat matang hampir layu tergeletak  diantara potongan buah nanas dalam kantung plastik. 

Insting saya berlari cepat. Alpukat ini harus jadi sesuatu yang bisa menenangkan pikiran suami saya hingga ia tak lagi bertanya apa makanan kita dan menyisakan rasa bersalah pada saya. Entah apa yang melesat dalam pikiran hingga jari jemari saya membelah alpukat itu.

Memasukkannya ke dalam mangkuk, saya aduk-aduk tak jelas dan tangan saya menambahkan susu kental manis hingga ia menjadi semangkuk alpukat kental. Saya sebut saja dia  es krim alpukat.

Kami santap pelan-pelan. Rasanya, nikmat. Dingin, lembut dan sedap. Saya melihat suami saya menikmati alpukat itu sambil dia memainkan keyboardnya yang sudah hampir 2 bulan tak ada pemesan karena wabah Corona ini. Es krim alpukat itu membuat dia beristirahat dengan lega.  

Mengingatnya saya terpana. Ada rasa yang sulit ditepis saat kami berdua menyantap es krim alpukat asal jadi itu. Jika tidak karena masa Corona ini.

Jika tidak karena saya malas keluar. Jika tidak karena saya mengurangi frekwensi dan jumlah belanja saya, maka kami tidak akan merasakan nikmatnya semangkuk Es Krim Alpukat pekat asal jadi yang lezat ini. 

Begitulah. Ketika suami saya bertanya, apa yang ada di benak saya hal tersulit terkait wabah Corona ini, saya terdiam lama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun