Sumber Foto : Dok.Kompal
Sumber Foto : Deddy Huang
Sumber Foto : Deddy Huang
Sumber Foto : Deddy Huang
Membangun Awareness
Membangun awarenes bahwa bahwa perempuan itu sebuah kehormatan bukan warga kelas dua, bukan untuk diganggu laki-laki atau dilecehkan harus dimulai oleh perempuan dan laki-laki secara bersama dan penuh kesadaran.Â
Dari sisi perempuan, harus menyayangi dirinya dirinya sendiri.  Mulai untuk  hidup secara benar dengan kepala tegak. Meski batasan hidup secara benar itu jelas sangat abu-abu, berupayalah untuk hidup dengan cara norma benar menurut hati nurani kita masing-masing  terlebih di negara kita yang sangat kompleks.Â
Meski cara berpakaian itu hak seorang perempuan, masih banyak srigala berbulu domba yang akan dengan enteng berkata pakaian seksi perempuan adalah sebab ia melakukan pelecehan. Â Jangan mentolerir ketidaknyamanan dan gangguan. Perempuan di posisi yang rentan jelas rawan untuk diganggu dan dilecehkan, ini yang harus dilindungi. OLeh siapa ? Oleh kita semua. Â Oleh negara, jelas, tau kan kita sedang menunggu ketok palunya RUU Penghapusan kekerasan Seksual (PKS).
Dari sisi laki-laki, ayolah bantu perempuan. Tidak akan bisa perempuan berjuang sendiri menuntut haknya untuk dipelakukan baik dan dijauhi dari stigma negaif di masayarakat tanpa bantuan kalian. Tentu saja hanya laki-laki yang melek yang bisa melakukan tugas mulia ini. Saya percaya masih banyak laki-laki melek di dunia ini, termasuk di Indonesia, termasuk Palembang. Terbukti, dari 17 orang peserta diskusi kemarin, Â 5 orang diantaranya laki-laki. Lumayan untuk langkah awal.
Bagaimana Kita Orang Awam Menyikapi Kasus Kekerasan pada Perempuan
Jangan ikut-ikutan melakukan pelecehan dan menempelkan stigma negatif pada kasus kekerasan perempuan dengan komen bully dan merendahkan korban. Jaga kewarasan anda. Jangan ikut-ikutan komen asal padahal kita tidak paham kasusnya. Apalagi sekadar baca judul link berita. Jangan juga asal share hal yang kita tidak  yakin validitasnya.
Ketika kita dijadikan tempat curhat, jadilah pendengar yang baik. Penanganan korban kekerasan dan pelecehan perempuan butuh keahlian khusus, rujuklah dia ke ahlinya. Sarankan konseling. Nasehat kita yang orang awam kadang tidak membantu, tidak sedikit malah memperburuk keadaan. Ajak dan dampingi korban menemui ahlinya. Dari sisi Hukum ada LBH Palembang sebagai contoh. Dari sisi pendampingan mental ada Lentera Jiwa.Â
Langkah Ke Depan
Tema International Women's Day tahun ini adalah Each For Equal. Kesetaraan Buat semua. Perempuan Indonesia mungkin masih lama untuk merasakan indahnya makna taggar Each For Equal tersebut. Itu sebabnya tema Perayaan Hari Internasional di Indonesia masih berkutat di penanganan kekerasan pada perempuan dan seputar stigma negatif yang diterima perempuan.Â
Pembangunan Gender di Indonesia masih menempuh jalan panjang. Tidak cukup dengan melihat data Indeks Pembangunan Gender  dan Indeks Pemberdayaan Gender. Data kekerasan yang dialami perempuan dan anak perlu dilihat pula. Dan, meski di beberapa Daerah di Indonesia, termasuk Sumatera Selatan, telah ada Perda yang mengatur perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan, kasus kekerasan perempuan masih juga meningkat. Perjuangan yang masih panjang.
Pada akhirnya, saya tetap berpegang pada jargon lama saya, perempuan, sayangi dirimu. Untuk bisa melangkah dengan kepala tegak dan tidak dilecehkan haruslah dimulai dengan menyanyangi dirimu. Sayangi dirimu untuk tidak melakukan hal yang merugikan, misal masuk ke lingkungan toksik dan unfaedah.Â
Sayangi dirimu untuk memampukan diri, baik dari sekolah formal maupun belajar dari kehidupan. Sayangi dirimu, sebarkan kebaikan bahkan sekadar selarik tulisan tentang membangun awareness tentang perempuan.Â