Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

5 Hal Kenapa Pangan Lokal Lebih Disukai

20 Februari 2020   08:23 Diperbarui: 20 Februari 2020   08:27 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal yang perlu mendapat perhatian adalah pangan lokal sendiri harus dielaborasi dan dikembangkan dengan baik supaya memenuhi kriteria Bergizi, beragam, seimbang dan aman (B2AS) sehingga layak dikonsumsi secara rutin. 

Apakah pempek cukup bergizi atau bernutrisi? saya jawab iya. Pempek sangat  bernutrisi karena dibuat dari daging ikan yang kaya protein. Pada beberapa resep pempek Top di Palembang termasuk resep Pempek Kompal proporsi daging ikan segar giling dan tepung tapioka atau sagunya adalah 6:4. 

Apakah Pempek cukup beragam? Cukup beragam. Pempek bisa dibuat dari jenis ikan yang beragam. Ikan gabus, ikan tenggiri, ikan Kakap, dll. Dilihat dari tepung yang digunakan beragam juga, bisa dibuat dari tepung tapioka lokal atau tepung sagu. Bahkan hasil pempeknya sangat beragam, ada banyak jenis pempek dan aneka turunannya, he. Pempek juga bisa dibuat makanan lain yang beragam, seperti tekwan, model, celimpungan dan lain sebagainya.

Apakah kandungan gizinya seimbang?  Nah ini perlu kejelian melihatnya. Pada pempek sendiri, dia kaya protein. Juga mengandung karbohdrat dan aneka mineral dari ikan yang digunakan. Berdasarkan cukanya, ya mengandung vitamin C dari asam dan cabai yang digunakan. Mau lebih seimbang lagi, ya tinggal tambah irisan ketimun pada cuka kan lengkap ada sayurannya. 

Hasil penelitian organisasi.com terhadap Pempek Palembang menunjukan bahwa dari 100 gram Pempek Palembang mengandung energi sebesar 182 kilokalori, protein 9,2 gram, karbohidrat 27,8 gram, lemak 3,8 gram, kalsium 401 miligram, fosfor 116 miligram dan zat besi 2,4 miligram. Selain itu pempek juga mengandung Vitamin A sebesar 13 IU (International Unit), Vitamin B1 sebesar 0,16 miligram.

Apakah pempek aman ? Ya aman karena dibuat dari bahan lokal yang aman seperti ikanya ikan lokal yang segar seperti ikan gabus, tenggiri, zaman dulu masih banyak Ikan Belida. Tepungnya menggunakan tepung tapioka dan sagu lokal Indonesia. Membuat cukanya dari Gula Aren yang kami sebut Gula Batok Linggau. Apalagi Pengrajin Pempek Palembang sudah mulai dibina oleh Dinas terkait dan Badan Standarisasi Nasional agar membuat Pempek berstandar dan hiegenis dan bersertifikat SNI. 

Meski lengkap jangan pula seharian makan pempek doang hehe. Bisa bosan dan klenger juga.

Pempek hanya salah satu conton makanan dari pangan lokal yang dikembangkan di Palembang dan Sumsel secara umum. Ada banyak pangan lokal lain di daerah sekitar kita yang layak dikembangkan dan dipopulerkan. Kita bisa mengembangkan sumber karbohidrat lain selain beras, misal sagu, ubi, jagung, jewawut, ganyong, gadung yang ada di sekitar kita. Diversifikasi Pangan sudah lama jadi tema di Kementerian Pertanian kita. 

Kita bisa mempopulerkan buah lokal yang ada di sekitar kita ketimbang buah import. Di Palembang Duku lebih disukai ketimbang Apple Washington, ya selain cinta produk lokal karena harga Duku Palembang (tepatnya Duku Komering) lebih murah dibanding Apple Washington. Rasa duku juga lebih disukai dan akrab dengan lidah kami.

Kita bisa lebih memilih bahan-bahan lokal pada bumbu dan bahan tambahan seperti garamnya garam lokal dari madura bukan Himalayan Salt yang mehong itu. Kita bisa menggunakan gula aren atau gula enau lokal ketimbang brown sugar impor.  Faktanya kami di Palembang fanatik menggunakan Gula Batok dari Lubuk Linggau untuk membuat aneka kue dan Cuko Pempek karena lebih pas dan enak.  Tentu saja banyak contoh lain.

Ketika ngopi sudah menjadi lifestyle kaum urban, ayolah pilih kopi lokal kita. Kopi lokal kita malah jauh lebih enak. Di Palembang dan kawasan Sumsel secara umum, ada Kopi Semende, Kopi Robusta Parar Alam yang rasanya gak kalah bersaing. Saya sampai meluangkan waktu khusus loh demi mengkampanyekan gerakan minum Kopi Lokal Kita, ya lewat tulisan. 

Menjadi Locavore

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun