Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Pengalaman Kulineran di Kawasan Selat Panjang Medan

25 Januari 2020   13:19 Diperbarui: 25 Januari 2020   13:22 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiba-tiba saya harus berangkat ke Medan, ketika itu.  Sebuah tugas yang menyebabkan saya segera berangkat ke Medan menghadiri sebuah acara Diseminasi sebuah Kementerian. 

Buat saya Medan itu sebuah kota yang menarik dan tidak asing. Sebab satu pulau dengan Kota Palembang, tempat saya tinggal. Rasanya, ya... seperti sedang mengunjungi ke rumah paman atau bibi (hiy jadi ingat lagu jugijakgijuk, dan memang nyambung dengan Kereta Kualanamu).

Begitu tiba di Medan, setelah naik kereta api Kualanamu, saya langsung ke hotel tempat berlangsungnya acara. Sore hari acara usai, barulah saya ke hotel tempat saya menginap. Biasalah, awak menumpang Transportasi online yang sekarang pendirinya sudah jadi Menteri itu.

"Ibu kalo mau makan dan males pergi jauh, tinggal jalan sedikit di belakang hotel ini...",  kalimat abang Taksi online  diantara obrolan pas ketika saya sampai di hotel tempat menginap 

"Ada makanan Padang kok", lanjutnya lagi seolah paham apa yang saya pikirkan (emang saya mikirin apah?) 

Berkat terhubung oleh Kompasiana, tentu saja saya jadi kenal beberapa nama Kompasianer. Pun Kompasianer Medan. Saya kenalnya Mba Willy Oliver. Sudah janjian kemarinnya bahwa saya akan ke Medan. Kamipun janjian bertemu malam hari selesai saya bertugas. 

"Kita mau kemana nih..." tanya mba Willy diantara obrolan kami

"Kita makan di sekitaran hotel ini aja ya. Katanya ada rumah makan padangnya...", jawab saya 

Setelah sampai di Kawasan kuliner di samping Hotel Swiss Bell inn tempat saya menginap, hahay... rupanya saya menemukan kawasan seperti Alor Street di Kawasan Bukit Bintang, Kuala Lumpur. 

Yups, kawasan Kuliner Selat Panjang di Kota Medan ini kelihatannya memang kawasan kuliner Pecinan di Medan. Hal yang membedakan, Kawasan Kuliner Selat Pajang tidak sepanjang namanya, dia lebih kecil dari Kawasan Kuliner Alor Street. Sama seperti Alor Street, adalah  satu-dua pedagang muslimnya. 

Sumber Foto : Dokpri
Sumber Foto : Dokpri
"Mie Gomak enak kali ya mba Willy..?"

"Hah, ibu, Mi Gomak disini ada ibabnya..." jawab Willy diantara keterkejutannya

"Masa..."

Kaget saya. Soalnya sering liat promosi mie gomak sebagai kuliner enak Kota Medan. Rupanya Mie Gomak yang di Selat Panjang, beda. Kamipun berjalan menyusuri Kawasan Selat Panjang. Akhirnya menemukan gerobak Sate Padang Sadli

Sumber Foto: Dokpri
Sumber Foto: Dokpri
Sebab sedang sangat kelaparan (saya menepiskan makan malam di Aryaduta Medan yang disiapkan panitia demi bertemu mba Willy). Sepadan, Sate Padangnya uenak banget ah saya tambo ciek sodara sodara, wew. Makan sate padang, minumnya teh Botol sosro dingin. 

Sumber Foto : Dokpri
Sumber Foto : Dokpri
Makan sambil ngobrol itu memang menyenangkan. Ngobrol, perut kenyang, tau-tau sudah lumayan larut malam. 

Begitulah pengalaman kulineran di kawasan Selat Panjang ini. 

Sumber Foto: Lupa dari HP saya atau mba Willy
Sumber Foto: Lupa dari HP saya atau mba Willy
Bye Selat Panjang. Sate Padangnya uenak. Terimakasih mba Willy yang sudah menemani, wah saya dikasih cindramata kulot hitam yang keren. Selamat tinggal Medan. Semoga bisa kesana lagi. 

Happy Imlek bagi kawan- kawan Kompasiana yang merayakan. Salam Kompasiana. Salam Kompal selalu.

Sumber Foto: Dok. Kompal
Sumber Foto: Dok. Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun