Suasananya homy dan cozy saya bilang. Furniture dengan meja dan kursi bangku kayu. Ornamen sederhana dan dinding dipenuhi lukisan dan beberapa fotografi suasana Kota Palembang zaman dulu.Â
Di dinding kedai ini kita bisa melihat kawasan Sekanak, kawasan jalan Merdeka, dan jembatan Ampera dengan suasana tempo dulu dan lain sebagainya.
Begitulah. Tadi tidak sengaja saya melihat koleksi foto saya. Ketemulah foto-foto ini, hasil jepretan hampir 3 (tiga) tahun lalu waktu kunjungan ke kedai Harum Palembang mencoba Pempek Tabok mereka. Tempatnya lumayan, Pempek Taboknya Mankyus banget.
Wong Plembang memang produktif, kreatif dan berani juga. Bayangkan Palembang memproduksi Kapal Selam loh (he, pempek). Sekarang varian pempek semakin banyak. Tidak sekadar pempek dengan isi sosis, keju dan lain-lain, ada Pempek Tabok juga. Saya penasaran dengan resep pempek ini. Sepertinya Kompal perlu merayu chef kami Bikcik Kartika untuk mencoba Membuat pempek ini.Â
Yuk ke Palembang merasakan sensasi ditabok sama Pempek Tabok. Abis jalan-jalan makan Pempek Tabok. Dijamin bakal ketagihan.
Salam Kompal. Salam kompak selalu. Salam Kompasiana. Salam pempek tabok. Weekend hampir usai, besok Hari Senin. Salam kembali produktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H