Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Indonesia dengan Tradisi Silaturrahim dan Saling Bermaafan Saat Lebaran

5 Juni 2019   22:39 Diperbarui: 5 Juni 2019   22:53 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Palembang momen lebaran berlangsung meriah juga hikmat. Ada tradisi dimana keluarga akan saling mengunjungi yang disebut dengan istilah"Sanjo".  Tak selesai dengan bertemu dan bersalaman di masjid seusai sholat Ied tapi betul-betul datang ke rumah-rumah, bertamu yang disebut"Sanjo" tadi.

Sanjo, Tradisi Lebaran di Palembang Yang layak Dilestarikan

Daerah lain seantero Indonesia saya kira juga punya tradisi lebaran khas masing-masing.

Intinya, perayaan Idul Fitri alias lebaran di Indonesia yang identik dengan saling memaafkan. Orang-orang saling bersilaturrahim. Saling berjabatan tangan sambil mengucapkan "Mohon maaf lahir dan batin..."

Tak sempat bertemu muka atau bersilaturrahim langsung, ucapannya yang datang. Zaman dulu ada Kartu Lebaran yang dikirim lewat pos. Ada pula Telegram Indah. Sekarang, he, lewat pesan WhatsApp dan lain sebagainya. Selain mengucapkan selamat Idul Fitri, setelahnya mengucapkan "Maaf lahir dan batin"

Semua kalangan berupaya untuk membersihkan hati dan jiwa dengan saling bermaaf-maafan. Tak ada lagi ganjalan. Tak ada lagi boesan (Bahasa Palembang, artinya musuhan anak kecil). Plong lebaran yang betul-betul lebar.

Ya momen kembali suci setelah berpuasa selama bulan Ramadan menjadi kesempatan yang baik untuk saling bermaafan. Bak ucapan petugas SPBU ketika kita mengisi BBM, mulai dari nol ya...🌝

Semua kalangan, di kota dan di desa. Pejabat dan rakyat biasa. Bahkan tadi siang saya sumringah melihat foto yang sedang viral ketika elit PDIP (Megawati dan Puan Maharani) dan Demokrat(AHY dan Ibas dengan istri masing-masing) yang dahulu agak panas dingin, mungkin juga sedikit boesan he, tadi tampak akrab saling mengunjungi dan mungkin juga saling bermaafan di momen lebaran. Nah begitu dong. Mantap.

Begitulah tradisi saling mengunjungi dan bermaaf-maafan saat lebaran. Jika sempat segeralah saling bersilaturahhim dan saling memaafkan. Jika tidak sempat saling bermaafan mungkin lupa dan lain sebagainya, maka kita umat Muslim dianjurkan memaafkan semua kesalahan orang lain baik sengaja maupun tidak sengaja. Tidak perlu menunggu yang bersangkutan untuk minta maaf, ini lebih mulia, juga membersihkan hati kita.

Umat Islam dianjurkan agar mudah memaafkan, penyayang terhadap sesama Muslim (saya bilang sih juga terhadap semua umat manusia) dan bersikap lapang dada terhadap kesalahan orang adalah amal shaleh yang sangat utama dan sangat dianjurkan dalam Islam. Sebagaimana Firman Allah,

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan perbuatan baik, serta berpisahlah dari orang-orang yang bodoh. (QS Al A’raf, ayat 199)

Begitulah. Kamu bagaimana ? sudah saling mengunjungi dan saling bermaafan dengan keluarga, tetangga dan handai tolan ? yuk segera.

Saya dengan Abah kami/dokpri
Saya dengan Abah kami/dokpri

Kumpul lebaran keluarga besar kami/dokpri
Kumpul lebaran keluarga besar kami/dokpri

Salam Kompal. Salam kompak selalu. Salam Kompasiana. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H. Mohon maaf lahir dan batin. Lebaran sanjo ke rumah ya.

Sumber :Memaafkan Saat Hari Raya Disyariatkan

Sumber Foto: Dok.Kompal
Sumber Foto: Dok.Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun