Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

(Kompal Cemara) Keluarga Cemara dalam Suasana Kompal

6 Januari 2019   10:24 Diperbarui: 6 Januari 2019   18:03 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat pagi emak....

Selamat pagi abah...

Harta yang paling berhaga adalah keluarga

istana yang paling indah adalah keluarga. 

He lagu yang sampai sekarang menjejak di ingatan dan kemarin berdenting bening di telinga saat saya bersama Kompal nontan bareng film ini. Keluarga Cemara.

Filmnya keren.  Antara lain sebab didukung akting para pemain yang keren. Ada Nirina Zubir sebagai emak, Agus Ringgo sebagai abah, Asri Welas, Maudy Koesnadi, Gading Martin. Tak kalah keren pemain baru Zara JKT48 dan si Kecil Putri pemeran Cemara. Khusus yang terakhir karena mainnya megggemaskan dan apik sampai saat nonton saya googling mencari tau siapa dia. Pantaslah, rupanya Widuri Putri Sasono adalah anak  Dwi Sasono dan Widhi Mulia. 

Pesan moralnya, tidak berubah. Sama dengan versi old yang saya tonton ketika remaja di televisi. Tentang kesabaran dan kesederhanaan hidup yang menyatu dalam kehangatan keluarga. 

Lagu-lagu pengiring film ini keren juga. He, lagu sepanjang jalan kenangan dibuat manis dengan versi baru yang lebih gaul. 

Pokoknya laik tonton Untuk tontonan keluarga. Kalau ditanya ke saya, secara keseluruhan, keren dan bagus.

Hanya, ya seperti film kita pada umumnya, beberapa hal memang tampil ala film/fiksi bener, kurang tampil sebagaimana dunia nyata. Banyak lebaynya, agak tak masuk akal.

Diantara kelebayan itu, saya agak menyayangkan make-up pemeran emak dibuat seperti sinetron. Harusnya ya risetlah bagaimana wajah emak-emak yang hidupnya sederhana, tanpa asisten rumah tangga, mana sempet mengulas alis dan berbedak tebal. Termasuk hehe, kuku yang ketika memeluk bapak kelihatan banget kuku yang terawat dengan perawatan pedicure dan menicure.

Padahal kalau emak-emak masak, nyuci pakai tangan, bikin opak pula, jari dan kuku tangannya tak akan begitu. Ini urusan sutradara dan juru rias. Mungkin demi memanjakan mata penonton. Orang Indonesia kan senangnya semua serba indah meski agak tak sesuai realita. 

Untunglah hal-hal terkait make up dan dandanan/penampilan pemeran Emak yang begitu, tertutupi oleh akting Nirina yang ciamik dan mantap. Nirina, sepanjang beberapa filmnya yang saya tonton, dia memang keren.

Seperti yang saya bilang tadi film ini keren dan laik tonton. Apalagi untuk orang-orang melow  macam saya dengan masa kecil yang dipenuhi tontonan monoton tapi beberapa tayangan bagus seperti Keluarga Cemara ini. 

Apalagi berikutnya, nontonnya dengan genk Kompal. Tambah seru. Apalagi selanjutnya, setelah nonton, ngobrol bareng sambil makan sore menjelang malam. Membahas agenda Kompal untuk Tahun 2019. Terimakasih dokter Posma atas traktirannya. Semoga rezekinya terus berlimpah.

Sumber: Dok.Pribadi
Sumber: Dok.Pribadi
Sumber: Dok.Pribadi
Sumber: Dok.Pribadi
Sumber: Dok.Pribadi
Sumber: Dok.Pribadi
Salam kompak selalu. Salam Kompal. Salam Kompasiana. Salam Nusantara. Salam Keluarga Cemara, sebab Kompal juga Keluarga Cemara. Ada Ara beneran loh😊

Sumber : Kompal
Sumber : Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun